23. Pura Pura

81 14 0
                                    

Happy reading

-

Selama perjalanan pulang. Sea hanya diam. Bahkan jika di tanya kenapa, Sea akan menjawab gapapa, cuma gak sabar aja.

Jelas jawaban itu tak sesuai dengan apa yang dia rasakan. Bahkan dengan jelasnya Gara Dan Gerild berkata sangat tak sabar. Tapi Sea tak akan menghancurkan kebahagiaan para abang nya.

Mungkin saat ini ia hanya bisa berharap agar mereka semua tetap sama. Tangan Sea tetap di genggam oleh Xien. Walaupun Sea tak bercerita tapi ia paham. Mungkin Sea hanya belum bisa menerimanya.

Gerald dia sangat malas untuk hari ini. Baginya Sea hanya adik perempuan satu satunya. Gerald paham Sea tak bisa menerima ini. Tapi dia juga tidak bisa menolak juga.

"Gue harap adek gak bakalan sedih" gumam Gerald.

"Hah apa rald?" Tanya Gerild tak sengaja mendengar gumaman Kakaknya.

"Hah, oh gpp cuma lo pada kaya excited banget" kata Gerald

"Iya dong rald gimana si, ini kan mommy mau angkat anak. Nah cewe lagi pas bgt buat keluarga kita ya ngga dek" kata Gara.

"Iya bang" jawab sea seceria mungkin

"Tuh Sea aja girang gitu. Masa lo diem aja dr tadi" gerutu Gerild

-

Kini mereka sudah sampai di halaman mension louxis. Mobil Alga dkk berhenti sejenak.

"Thanks ya bro!!" Seru Varo

"Hati hati semua!!" Kata Sea melambaikan tangan.

Mereka masuk di sambut hangat oleh mommy Vivi. Mereka sedang berkumpul di ruang tamu.

"Eh udah pulang bersih bersih dulu ya sayang" ucap Yura

"Iya mi" jawab mereka

"Kalian cepet ya beberesnya, kita langsung otw masalahnya" teriak Vivi

"Kamu ini kok disuruh cepet cepet si by. Kasihan dong mereka pasti cape apalagi adek." Nasehat Lucas lada sang istri.

"Gpp mas, aku gak sabar ketemu Aise dan buat dia bahagia" kata Vivi sangat excited.

"Kamu kalo udah ada dia disini. Jangan lupa sama anak sendiri" peringatan Felix.

Vivi hanya mengangguk. Dipikiranya hanya bagaimana cara agar aise bisa bahagia seperti keluarga harmonis. Karena dia pasti merasa kurang kasih sayang.

Xien sudah pulang kerumahnya. Dan mana mungkin Xien ikut kan.

Sekitar 10 menit berlalu sudah ada kembar berkumpul. Disusul Loren dan juga Gara. Loren ternyata juga baru pulang kerja. Tinggal Sea seorang.

20 menit Sea tak kunjung turun. Vivi pun memerintah Gara agar menyuruh Sea cepat turun. Tapi Gerald kata biar dia saja. Mereka mengangguk.

Gerald naik kekamar Sea di bukanya pintu yang tk terkunci. Gerald dapat melihat Sea yang sedang menyisir rambut perlahan. Dia nampak melamun ternyata.

Gerald menyentuh bahu Sea. Sea pun terkejut buru buru dia menyelesaikan sisiranya tak lupa dengan cengiran pasta gigi ala Sea. Gerald hanya terkekeh gemas. Diacaknya rambut Sea.

"Ih abang mah baru juga selesai nih pake sisir nya. Di acak lagi.yok ah turun" ajak Sea

"Hehe. Baby seneng"

"Seneng dong kenapa harus gak seneng" ujar Sea

"Yakin kok kaya ragu gitu"

"Hehe." Tiba tiba sea menunduk. Mungkin Gerald dapat mengerti apa yang ia rasakan.

"Coba cerita" kata Gerald sambil menangkup pipi Sea menatapnya.

"Sebenernya Sea takut. Sea takut kalo nanti semua bakalan berubah, semua bakalan gak sayang lagi sama Sea, gak ada lagi yang perhatian ke Sea" ucap sea Tersedu. Kini matanya sudah berkaca kaca.

Gerald menghapus airmata sea yang terjatuh. Di rengkuh nya tubuh mungil sepupunya ke dekapanya.

Gerlad terus menenangkan Sea. Diusap nya sungguh Sea. Kini dia paham, sea takut kehilangan keluarganya.

"Sea tenang aja gak bakalan ada yang berubah kok. Kita semua tetep sayang sama Baby. Dan kalopun mereka berubah gak dengan abang Gerald dong"

"Janji" sea menaikan jari kelingking nya keudara. Gerald menautkan jarinya.

"Janji" kemudian Sea kembali memeluk Gerlad

"Adek sayang abang. Abang jangan berubah"

"Abang lebih lebih sayang adek abang yang paling imut iniii" gemas Gerald mem pout kan pipi Sea nampak sangat imut.

Tanpa disadari. Ada Lucas yang berdiri di ambang pintu. Tetapi tak kelihatan dari dalam kamar Sea. Ketika mendengar Sea dan Gerald akan turun Lucas buru buru Lucas mengambil posisi aman.

"Loh pa kok disini" tanya Gerald

"Mau jemput kalian ni baru mau ketuk malah udah keluar duluan"

"Yaudah ayok pa, adek mau sama Papa sama Abang Gerald juga" riang Sea menggandeng kedua tangan pria itu.

Lucas sangat senang memiliki anak seperti Sea. Dimana tadi dia mendengar keluhan Sea. Dia tau Sea tak akan mengecewakan perasaan keluarganya.

Kini mereka di mobil. Sea ada bersama papa Lucas dan mommy vivi. Ada Gerald dan Gara juga. Dimana Sea meminta 1 mobil dengan Gerald dan papanya. Sea dari tadi tak melepas pelukanya dari Gerald. Dia justru duduk di pangkuan Gerald. Menenggelamkan wajahnya di dada bidang kakak kembarnya itu.

"Adek kenapa si kok dari tadi nemplok melulu di Gerald ga mau sama abang dua aja nih" tawar Gara

"Gak mau abang dua bauuu" ejek Sea memelet kan lidahnya.

"Hahaha" tawa 1 mobil pecah meledek gara.

"Enak aja ya walapun tadi gak sempet mandi tapi tetep wangi" bela Gara

"Wangi nenek kunti lo" ledek Gerald

"Byasalah iri" ledek balik Gara

Mereka terus bercanda gurau. Sesekali Lucas dn Vivi ikut nimbrung. Atau hanya ikut tertawa ngakak.

Sampailah mereka di panti setelah perjalanan penuh gelak tawa tadi. Kedua mobil sampai di halaman panti dan disambut gembira oleh anak panti. Mereka sudah tau akan kehadiran keluarga mereka.

-

Tbc
Inget vote ya dikasih gratis :)
Terus kalau bisa komen mana typo gitu atau ngefeel》
Stalking aku juga boleh di @alinnnnnnns

Thankyou

Gass Streaming ya guys⤵
https://youtu.be/_W8y2A9sK6s

The Visual Rich [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang