13.

349 87 52
                                    

Ini part udah ilang dua kali😭 parah sih kalo gak komen sama vote!

Kata demi kata, kalimat demi kalimat dan paragraf demi paragraf dibaca dalam hati. Ditemani suara tawa seseorang yang melewati bagian humor dari cerita, pekikan lantang dari yang membaca novel bergenre romansa. Hanya Jeno yang membaca dengan tenang, memahami inti cerita dan juga pesan-pesan yang terkandung di dalamnya.

"Jeno!" Lelaki itu menoleh lalu memberi tanda di halaman terakhir dari yang ia baca, dan menutup novel tersebut lalu mengembalikan di rak semula.

"Udah makan?" tanya Jeno namun tak ada respon dari gadis itu.

Tangan lentiknya menyingkirkan rambut yang menutupi dahi Jeno, beralih membuka masker yang lelaki itu kenakan. Matanya membulat ketika mendapati luka dan warna ungu kebiruan di wajah Jeno. Gadis itu menekan-nya pelan membuat Jeno meringis kesakitan.

"Napa dibiarin?" Suara dingin dan tajam itu hanya membuat Jeno diam tak membalas.

"Siapa?" tanya Aera mencari tahu siapa yang membuat kekasihnya jadi seperti itu.

"Itu beneran si kutub?"

"Jadi ini dampak pemanasan global?"

"Anjir, itu Aera?"

"Si kejam bersama si kalem,"

"Beruntung sih yang dapetin Jeno,"

"Ngebayangin anak mereka, pinternya gak ngotak,"

"Lah si Taeyong gimana? Gue denger Hana suka Jeno, apa Aera deketin Jeno buat manas-manasin Hana doang?"

"Gibah mulu." Aera menatap sinis para manusia yang berada di ruangan itu membuat mereka diam tak berkutik.

"Gaboleh galak-galak," ujar Jeno dengan tersenyum manis.

"Lo galak," jawab Aera kesal.

"Cuma kamu yang bilang aku galak." Jeno merangkul pundak gadis itu membiarkan tatapan-tatapan tak percaya dari perempuan yang berada di ruangan itu.

"Makan yuk! Ntar sakit kalo gak makan," ajak Jeno.

Sebenarnya ini yang diinginkan Aera, hanya saja sebagian laki-laki tidak peka. Seharusnya lelaki bukan hanya bertanya soal makan, tetapi kalau bisa ya mengajak untuk makan.

"Jawab dulu!" paksa Aera.

Jeno mendekatkan wajahnya ke telinga gadis itu, menyingkirkan helai-helai rambut yang menutupinya.

"Seseorang," bisiknya pelan.

"Gapapa kok," jawab Jeno ketika melihat raut wajah Aera yang nampak kesal.

"Aku kan cowok, udah biasa kaya gitu. Lagian emang aku beneran pacaran sama kamu,"

"Oh, Taeyong," tebak Aera diangguki pelan oleh Jeno.

Gadis itu menarik Jeno untuk bersembunyi di balik rak-rak buku. Bukan untuk melakukan hal aneh-aneh, hanya saja agar tidak ada yang menguping pembicaraan mereka terutama perempuan-perempuan yang berada di perpustakaan itu.

"Gue tau. Cuma gue minta buat nutupin itu biar lo gak dianuin sama Taeyong," ujar Aera.

"Hah? Dianuin gimana?" Jeno menatap gadis itu aneh membuat Aera membulatkan matanya.

"Orang kaya lo otaknya bisa kotor juga?" tanya Aera setengah tak percaya.

"Gak kok, gatau aku, cuma dikit, denger si Lucas sama Haechan."

"Heh ngapain lo pada!"

Keduanya tersentak melihat Jaemin yang sudah berkacak pinggang. Aera langsung beranjak pergi mengabaikan lelaki bernama Jaemin itu diikuti Jeno yang mengejarnya.

Fake Smile | Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang