24

283 48 22
                                    

Jangan lupa Vote dan Komen!

Setelah masuk bulan puasa kemungkinan aku update nya malam🤸 Ya meskipun bukan konten dewasa.

Buat yang Muslim,
"Marhaban Ya Ramadhan"

Mari banyakin baca Qur'an timbang wattpad nya😭

-Salam Toleransi
.
.
.
Chanyeol menyipitkan matanya ketika melihat adiknya yang memakai baju tidur dan hendak keluar rumah.

"Mau kemana lo?" selidiknya.

"Jual diri," jawab Jisung sekenanya.

"Ngaku! Mau kemana? Bukannya belajar malah keluyuran malem-malem, di cekik dedemit awas ntar!"

Jisung yang sudah terkalut emosi akhirnya merobek kertas yang ada di tangannya dan memasukkan ke dalam kopi milik Chanyeol. Dengan tampang tengil Jisung menjulurkan lidahnya.

"Minum tuh biar jadi zombie!" ketusnya.

"Stress!"

"Aku tu mau nyontek tugas Hana, gak usah nuduh aneh-aneh!" ujar Jisung kesal.

"Bentar!" cegah Chanyeol.

Lelaki itu menarik adiknya dan menatap penuh selidik. Jisung hanya diam dan segera tersadar dengan bekas memar di wajahnya, dengan cepat Jisung memalingkan muka untuk menghindar dari sang kakak.

"Diapain lo? Bilang sama Abang, siapa yang bikin lo kaya gini?" tanya Chanyeol khawatir.

"Enggak, cuma kepentok pintu."

"Ngaku, siapa yang bikin lo kaya gini!" bentak Chanyeol.

Bukan menjawab, Jisung justru terisak dan segera berlari keluar rumah.

"Bocah, ditanya malah kabur!" teriak Chanyeol dari dalam.

Sampai di depan gerbang rumah berlantai dua dengan perpaduan cat warna putih dan abu-abu Jisung segera menekan bel. Cukup lama dirinya menunggu sampai-sampai tangannya terasa gatal karena nyamuk.

"Di rumah sama siapa?" tanya Jisung.

"Sendiri,"

"Yaudah aku balik." Lelaki itu berbalik arah tetapi Hana menarik bajunya hingga hampir terjungkal ke belakang.

"Ada bibi."

Jisung segera menyelonong masuk membiarkan si pemilik rumah yang menutup gerbangnya. Lelaki itu sempat berfikir untuk pulang karena takut terjadi fitnah gara-gara berduaan dengan lawan jenis malam-malam.

"Hana, kok muka kamu vibesnya kaya pelakor di suara hati istri?" tanya Jisung.

"Bukan suara hati lo?" balasnya dengan malas, meladeni anak satu ini cukup membuat darahnya naik.

"Suaranya gak bakal bisa kamu denger, soalnya hati aku bukan buat kamu."

Hana reflek menendang punggung lelaki itu hingga jatuh tersungkur. Suara telefon membuat Hana segera beranjak dan mengecek siapa yang menghubunginya.

"Han, keluar yok! Gak kangen apa sama gue?" tanya orang di seberang sana.

"Gak, makasih!" Hana segera mematikan panggilan sepihak.

"Siapa? Si beringas pasti," ujar Jisung yang tampak sibuk menyalin tugas milik Hana tanpa seizin pemiliknya. Hana hanya bisa berdecak kesal, sudah biasa anak itu menyontek miliknya.

"Harusnya kamu tadi mau diajak jalan-jalan, timbang di rumah gak ada semangat hidup. Di rumah cuma peluk guling, kalo sama Taeyong lumayan juga bisa kamu peluk."

Fake Smile | Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang