Bentar mau ngomong🐵
Lagi rame soal Renjun jadi antagonis itu 'kan? Padahal cuma fiksi tapi kok pada nganu🤸
Ini emang bukan cerita BxB. Tapi buat yang baca cerita ku bawa santai aja ya😭
Di CERITA ini kalo diperhatikan emang Renjun kaya antagonis, tapi di balik semua karakter dan perilaku orang, pasti ada alasannya.
H
A
P
P
YR
E
A
D
I
N
GJangan lupa Vote dan Komen.
LEBIH BANYAK DARI PART LAINNYA. JADI KASIH KOMENTAR YANG BANYAK 😭
_________________________________"Haechan!" panggil Jaemin.
Haechan yang tengah sarapan di kantin dengan khidmat sengaja tak menggubris panggilan dari sahabatnya itu. Jaemin yang paham jika Haechan sedang makan akhirnya memilih untuk duduk di samping lelaki itu. Sebenarnya Jaemin belum sembuh total, namun lelaki itu memang keras kepala sama seperti Jeno. Jaemin sudah berkali-kali masuk rumah sakit hanya karena kelelahan, entah apa aktivitas berat apa yang membuatnya seperti itu.
Haechan menoleh dan melihat Jaemin yang melamun tidak tahu memikirkan hal apa. Lelaki itu menepuk pundaknya dengan pelan membuat Jaemin akhirnya menoleh. Haechan tidak tahu apa yang hendak dikatakan sahabatnya itu, tapi melihat raut wajah Jaemin sepertinya sangat penting.
"Jangan suka sama Bella!"
Lelaki itu hampir tersedak air minum ketika mendengar penuturan Jaemin. Tapi, jika ditanya apakah Haechan menyukai Bella, maka jawabannya adalah iya. Lelaki sepertinya mana mungkin punya gengsi.
"Kenapa?" tanya Haechan sedikit kalem dari biasanya, mungkin karena mantra dari Mbah Jisung si dukun dari segala jenis dukun.
"Gue gak mau aja lo sakitin seseorang," jawab Jaemin.
"Sakitin gimana? Lo suka sama Bella? Gue kira selera lo itu janda."
"Beneran, gue gak mau lo sakitin orang yang udah sering disakitin," ulang Jaemin.
"Terserah lo deh, Na! Btw, ntar ada waktu gak? Udah jarang kumpul semenjak Renjun ngejauh," ucap Haechan.
"Ada kok, tapi jemput gue ya? Soalnya lemes mau nyetir sendiri."
Keduanya segera berlari menuju kelas ketika mendengar bel, hanya saja Jaemin masih terlalu lemah untuk berlari lebih cepat. Sebenarnya telat semenit atau dua menit tidak masalah, tapi jika telatnya bersama Haechan, alasan apapun biasanya tidak berlaku.
"Lah, gak ada gurunya? Kampret!" Haechan mengumpat kesal.
"Woy! Gue ada berita hot! Se hot Lucas duda kaya raya?" teriak lelaki yang menjabat sebagai ketua kelas itu.
Hampir seisi kelas mengalihkan pandangan kepada Lucas, sepertinya mereka sama saja, sama-sama tukang gosip. Lucas yang merasa jadi orang penting semakin memasang wajah tengilnya.
"Jaehyun matiin CCTV kantin!"
Di ruangan itu Haechan yang paling kaget, dia semakin yakin jika Jaehyun yang berada di gudang bersama Jeno saat itu. Haechan segera menepis fikiran negatifnya itu, ya meskipun kemungkinan besar memang Jaehyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Smile | Lee Jeno
Fanfiction"Aku menyukai senyum Lee Jeno, sangat tulus sampai matanya ikut tersenyum." Tentang Lee Jeno dan sebuah ketulusan. •Teori/teka-teki •Kebengekan •Cerita lebih dominan tentang mental seseorang daripada percintaan •Mengandung bawang