PART 42

68 5 0
                                        

Happy Reading


Tingg !!!

Bunyi pesan masuk membangunkan Sifa pagi ini , subuh tadi sehabis solat Sifa memilih untuk melanjutkan tidurnya lagi.

Kak Bara

Aku sudah sampai dirumah , nanti sore aku jemput yaa😊

Oke

Sifa melirik jam dinding nya masih menunjukkan pukul tujuh pagi, masih terlalu pagi untuk memulai aktivitas hari ini akhirnya Sifa memilih untuk menarik selimut lagi.

Namun sepertinya anak gadis memang tidak diperbolehkan bangun siang karena baru saja Sifa akan menarik selimut tiba-tiba pintu kamarnya diketuk dari luar dan terdengar suara uminya . Dengan langkah berat Sifa turun dari kasur dan membuka pintu kamar nya.

"Yaampun anak perawan jam segini belum bangun" sindir uminya sambil berjalan masuk kekamar Sifa membawa tumpukan baju yang sudah selesai disetrika.

Sifa memamerkan deretan giginya sambil menggaruk kepalanya yang tak ditutupi jilbab "hehehe ini kan masih pagi umi" ucap Sifa tanpa dosa.

"Nih liat matahari udah secerah ini masih dibilang pagi" ucap uminya sambil membuka gorden dikamar Sifa memunculkan sinar matahari yang sudah lumayan panas.

Sifa hanya diam mendengarkan uminya menceramahi nya , tumben sekali uminya itu mempermasalahkan Sifa bangun siang biasanya juga Sifa selalu bangun diatas jam sepuluh .

"Sekarang mandi terus siram tuh tanaman didepan rumah udah lama gak disiramin sama kamu" uminya melangkah meninggalkan kamar Sifa namun sebelum dia benar-benar pergi uminya kembali berucap yang membuat Sifa memutar bola matanya malas.

"Awas yaa kalo tidur lagi nanti umi kirim kepesantren biar kamu rajin"

Setelah itu Sifa langsung menuju kamar mandi daripada ia benar-benar dikirim kepesantren, seperti mengancam pada anak kecil saja .

Selesai mandi Sifa turun menuju meja makan terlihat uminya sedang menonton tv diruang tamu , Sifa duduk dimeja makan berniat untuk sarapan belum sempat nasi goreng masuk kedalam mulutnya uminya sudah mengucapkan kata-kata yang membuat nya tak nafsu makan.

"Duhh enak banget yaa jadi anak perawan bangun tidur sarapan udah disiapin , pakaian udah dicuciin ...." Sebelum uminya selesai menyindir Sifa sudah bangkit dari tempat duduknya.

Menyebalkan sekali kenapa hari ini uminya berubah menjadi orang yang sangat julid, terkena hasutan tetangga yang sebelah mana nih sampai-sampai uminya berubah 180 derajat dari biasanya.

"Mau kemana?" Tanya umi saat melihat Sifa berjalan keluar rumah.

Sifa menghembuskan nafas nya kasar "mau nyiram tanaman umi , Sifa kangen udah lama gak nyiram tanaman didepan rumah" ucap Sifa dengan senyuman yang dipaksakan.

"Nahh gitu dong " ucap uminya dengan ekspresi menahan tawa.

Sifa menarik selang yang biasa digunakan untuk menyiram tanaman lalu menyalakan kran air dan mulai menyiram tanaman.

"Bisa-bisanya umi jadi sejulid itu biasa nya gak pernah tuh umi seperti itu " disaat Sifa sedang asik mendumel tiba-tiba suara uminya terdengar lagi dari dalam rumah , sontak Sifa langsung menghadap kan pandangan nya kedalam rumah .

CINTA DIAM DIAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang