PART 9

76 4 0
                                    

Happy Reading


Sifa mengetuk-ngetuk meja di dapur sambil memperhatikan umi nya yang sedang menyiapkan masakan untuk makan malam . Tidak , Sifa tidak membantunya ia hanya menonton saja sambil sesekali menyicipi makanan yang sudah matang .

Sebenarnya ada yang ingin ia katakan pada uminya namun ia masih ragu mengatakan nya . Akhirnya Sifa memberanikan diri untuk bicara .

"Umii? Kalo Sifa pakai hijab gimana?"
Ucap Sifa ragu-ragu

"Yaa bagus dong kan memang harusnya seperti itu sebagai seorang muslim wajib menutup aurat" jawab umi sambil masih sibuk menuangkan bumbu pada masakan nya .

"Umi apa memakai hijab itu salah satu cara menjadi wanita baik?" Tanya Sifa lagi

Umi mengerutkan keningnya heran dengan pertanyaan Sifa . Kini makanan sudah siap dan umi beralih mendekati Sifa yang sedang duduk.

"Nak menutup aurat itu hukum nya wajib bagi setiap muslim perempuan , baik atau buruk nya sikap perempuan itu tidak ada hubungannya dengan hijabnya . Jika ada perempuan yang memakai hijab tapi sikap nya masih belum baik itu bukan salah hijab nya . Dan kamu ingat yaa kalo memang kamu mau memakai hijab itu niat nya harus murni karena Allah bukan karena sesuatu yang lain. Kalo kamu pakai hijab karena ingin dicap sebagai wanita baik rasanya kamu harus meluruskan niat mu . Jangan pernah ragu untuk menutup aurat , tapi jangan niatkan itu untuk sesuatu hal atau untuk seseorang". Jleebbb

Kata-kata umi seakan menampar Sifa yang sebenarnya ingin memakai hijab untuk mendapatkan hati tetangga nya yang berstatus ustadz. Sifa benar-benar menyesal karena lebih mengharap perhatian manusia dibandingkan dengan ridho Allah.

Berkali-kali Sifa mengucap istighfar dalam hati mengakui kesalahan nya . Umi yang melihat tingkah anaknya menjadi penasaran.

"Memang nya kenapa kamu tiba-tiba nanya seperti itu?" Ucap nya lembut sambil mengusap rambut Sifa

Perlakuan umi membuat Sifa berkaca-kaca dan beberapa detik kemudian turun tetesan-tetesan dari matanya . "Maafin Sifa umi"

Umi tidak berkata apapun seraya menunggu Sifa melanjutkan omongan nya . "Maafin Sifa karena memiliki niat yang salah , Sifa menyesal umi" air matanya makin deras.

"Kamu kenapa sayang? Cerita sama umi"

"Si-sifa salah karena ingin memakai hijab untuk menarik perhatian manusia . Sifa menyukai seorang lelaki Soleh umi , dia pintar agama nya Sifa kagum melihat nya dan lama-kelamaan mungkin Sifa punya rasa sama dia . Sifa berusaha buat menghilangkan perasaan itu tapi semakin lama perasaan itu semakin dalam . Sifa merasa gak pantas untuk lelaki sebaik dia , dia sangat sempurna untuk Sifa yang seperti ini . Karena itu Sifa ingin menjadi wanita yang lebih baik lagi agar nanti nya pantas mendapatkan lelaki yang baik juga . Sifa ingin mendapatkan lelaki baik seperti umi mendapatkan ayah" air matanya semakin deras saat ia menceritakan semua perasaan nya . Ini adalah kali pertama ia menceritakan tentang laki-laki pada umi nya .

Umi terdiam mendengar ucapan putri pertama nya itu . Ternyata putri kecilnya dulu sudah menjadi wanita dewasa yang memikirkan ingin lelaki seperti apa untuk mendampingi nya kelak . Kali ini umi nya berbicara lebih lembut lagi karena tak tega melihat anaknya masih menangis .

"Sudah jangan menangis , umi mengerti perasaan kamu . Menurut umi wajar jika kamu memiliki perasaan seperti itu tapi kamu harus bisa mengontrol diri kamu agar perasaan yang kamu miliki tidak membawa mu ke dalam dosa.  Berubah lah menjadi baik karena Allah bukan karena manusia . Manusia bisa kapan saja meninggalkan mu tapi Allah tidak pernah meninggalkan mu nak ". Ucap umi menenangkan Sifa .

CINTA DIAM DIAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang