Happy Reading
Sifa tertawa puas melihat ekspresi Bara yang terkejut mendengar ucapan Sifa. "Gak usah kaget gitu aku cuma bercanda" ucap Sifa disela-sela tawanya.
"Aku kira beneran , baru juga mau sujud syukur" kata Bara
"Ehh tapi kakak masih penasaran deh waktu itu pas hari kelulusan kamu yang kita ketemu ditaman ini kan kamu lagi nangis tuh , emang nya kamu lagi kenapa sih? Udah mau cerita belum sama kakak?" Ucap Bara penasaran. Sifa memang belum menceritakan kejadian nya dengan Ali dengan siapapun kecuali pada uminya.
Sifa tampak berpikir sejenak apakah ia harus menceritakan semuanya pada Bara namun rasanya tidak ada masalah jika Bara tau apa yang terjadi waktu itu. Akhirnya Sifa menceritakan semua nya pada Bara dari mulai ia bertemu kembali dengan Ali sampai Ali yang meminta sifa untuk melupakan karena Ali sudah memiliki calon istri.
Bagi Sifa tak mengapa Bara tau soal cinta diam-diam nya pada Ali toh sekarang Sifa tidak perlu mencintai Ali lagi karena ia harus segera melupakan Ali.
Bara terdiam mendengar semua cerita Sifa , kini terungkap semua alasan mengapa Sifa menolak banyak cowok yang mendekatinya. Semua Sifa lakukan hanya karena satu laki-laki yang ternyata sudah memiliki calon istri.
"Kenapa kamu bisa senekat itu memilih mencintai seseorang bertahun-tahun tanpa kamu cari tau dulu apakah dia sudah punya pasangan atau belum?" Tanya Bara saat Sifa sudah selesai bercerita.
"Kita gak pernah tau hati kita akan jatuh pada siapa, katanya cinta itu gak butuh alasan begitupun aku yang gak punya alasan apapun untuk berhenti mencintai dia dulu sampai akhirnya semua ini terjadi aku baru bisa mendapatkan alasan untuk tidak mencintai nya lagi". Ucap Sifa
"Kalo begitu kita sama" kata Bara tiba-tiba.
Sifa melirik kearah Bara "apanya yang sama?"
"Aku juga gak punya alasan kenapa aku bisa mencintai kamu" kata Bara serius sambil menatap Sifa.
Sifa mematung mendengar ucapan Bara , Sifa menatap mata Bara dalam seakan mencari kebohongan dari ucapan nya namun ia tak menemukan ada kebohongan disana. Apakah Bara benar-benar mencintai Sifa.
"Maksudnya?" Tanya Sifa memastikan
"Sifa , aku mencintaimu sejak pertama kali kita bertemu" ucap Bara sambil menekan kan setiap kata-katanya.
Sifa membulatkan matanya saat kata-kata itu keluar dari mulut Bara , memang Sifa sudah mengira sejak lama bahwa Bara memiliki perasaan lebih pada Sifa namun ia tak menyangka kalau akhirnya Bara akan mengatakan semuanya sekarang.
"Apa aku bisa menggantikan posisi laki-laki spesial itu dihati kamu?" Tanya Bara membuat Sifa semakin tak percaya.
"Aku yakin laki-laki itu jauh lebih sempurna dari aku sehingga membuat kamu rela mencintai nya bertahun-tahun tapi aku janji tidak akan meninggalkan kamu seperti yang dia lakukan" ucapan Bara kali ini sukses membuat mata Sifa berkaca-kaca.
Sifa menghembuskan nafasnya berat , apakah yang dilakukan Bara saat ini adalah meminta Sifa untuk jadi pacarnya? Sifa benar-benar bingung harus bagaimana.
"Sifa kasih aku kesempatan , aku ingin serius sama kamu"
Tidak ada salahnya bukan memberikan Bara kesempatan saat ini , bukan maksud Sifa menjadikan Bara sebagai pelampiasan. Sifa hanya ingin kembali membuka hati untuk orang lain setelah beberapa tahun ini ia menutup nya hanya untuk Ali.
Ragu-ragu Sifa mengangguk memunculkan senyum diwajah Bara, Bara tidak menyangka jika Sifa akan menerima nya dan akhirnya perasaan nya kini telah terbalaskan.
Mobil Bara berhenti didepan gerbang rumah Sifa , matanya memperhatikan Sifa yang sibuk membuka sabuk pengaman. Sebelum turun Sifa menengok kearah Bara. "Kak ajarkan aku untuk mencintai kamu" ucap nya pelan.
Bara tersenyum mendengar ucapan Sifa "iyaa" ucap Bara singkat kemudian Sifa turun dari mobilnya dan masuk kedalam rumah.
Jika kalian mengira Sifa dan Bara resmi berpacaran kalian salah. Sifa yang meminta untuk tidak berpacaran jika memang Bara benar-benar mencintai Sifa , ia meminta Bara untuk serius dengan nya bukan cuma sekedar mengajaknya berpacaran dan Bara pun menyetujui nya karena memang Bara sendiripun tak berniat untuk berpacaran.
Diusia mereka yang sudah cukup dewasa keduanya enggan menjalin hubungan hanya sekedar pacaran , mereka berdua sepakat untuk ke hubungan yang lebih serius saat Sifa sudah yakin dengan perasaan nya maka Bara akan segera menemui orang tua Sifa.
.
.
.
.
Sifa mengetuk-ngetuk meja belajar nya dengan ujung kukunya. Tangan kirinya dibuat untuk sandaran kepalanya , kini Sifa sedang memikirkan apakah yang ia lakukan ini sudah benar atau salah. Sifa memang belum mencintai Bara dan jujur dihatinya masih ada bayangan Ali yang belum bisa hilang sepenuhnya.Namun Sifa yakin pelan-pelan ia pasti bisa melupakan Ali dan mencintai Bara , seharusnya semua itu mudah karena tidak ada alasan apapun untuk tidak mencintai lelaki seperti Bara. Laki-laki yang selalu setia menunggu Sifa walau tau dari dulu Sifa tak pernah mencintai dirinya.
"Aku harus buka hati buat kak Bara, aku gak boleh terus mencintai calon suami orang , aku harus lupain Ali dan mencintai kak Bara sepenuhnya" ucap Sifa yakin.
Malam ini seperti biasa pukul 02.35 Sifa terbangun dan melakukan rutinitas nya solat tahajud. Kali ini ada yang berbeda karena Sifa tidak akan meminta Ali lagi seperti yang ia lakukan bertahun-tahun yang lalu.
Sifa mengangkat kedua tangannya "YaAllah yang maha membolak-balikkan hati manusia sakit sekali rasanya ketika harus menghapus paksa namanya didalam doa hamba, nama yang selama bertahun-tahun hamba sebut disepertiga malam ini kini dengan terpaksa harus hamba ganti dengan nama lain. YaAllah hamba ikhlas jika memang jodoh hamba bukan Ali , hamba relakan dia untuk wanita lain YaAllah berikan hamba kekuatan untuk terus menjalani hidup hamba selanjutnya. YaAllah jika engkau meridhoi kak Bara yang menggantikan posisi Ali dihati hamba maka lapangkan lah hati hamba menerima nya yaAllah , permudahkan jalan hamba untuk bersatu dengan nya , ijinkanlah hamba menyebut nama nya disetiap doa hamba dan persatukan lah kami dengan cara yang indah. Aamiin"
BERSAMBUNG
THANKS ❤️

KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA DIAM DIAM
Teen FictionIni bukan tentang mantan nya saat di SMA , dan bukan juga senior dikampus nya ... Tapi ini tentang seorang laki laki yang dia kagumi beberapa tahun belakangan ini . Pria yang mampu membuat nya rela mencintai dalam diam. Thank you ❤️