Happy Reading
Sore ini Sifa sudah rapi dengan pakaian serba pink nya , baru saja Bara mengirimi nya pesan bahwa lelaki itu sedang dalam perjalanan menuju rumah Sifa , yaa sore ini Bara menepati janjinya untuk menemui Sifa sepulang nya dari Surabaya.
Sifa mencari keberadaan uminya dan ternyata umi nya sedang sibuk membuat sesuatu didapur. "Umi Sifa berangkat yaa" ucap Sifa sambil menyalami tangan uminya.
"Sudah datang Bara nya?" Tadi siang Sifa sudah memberitahu uminya kalau ia akan pergi dengan Bara.
"Sebentar lagi , Sifa tunggu diteras aja"
"Yasudah hati-hati yaa jangan pulang malam" ucap uminya dan diangguki oleh Sifa.
"Assalamualaikum umi" ucap Sifa sambil melangkah keluar rumah.
"Waalaikumsallam".
Sifa membuka pintu rumahnya berbarengan dengan sampainya mobil Bara didepan gerbang. Sifa langsung menghampiri mobil Bara dan masuk kedalam mobilnya.
"Assalamualaikum ukhti" ucap Bara sambil tersenyum.
"Waalaikumsallam" jawab Sifa ikut tersenyum juga.
"berangkat sekarang?" Tanya Bara saat Sifa sudah selesai memasang sabuk pengaman.
"Yuk" ucap Sifa
Bara pun menjalankan mobilnya suasana didalam mobil masih hening sampai Bara membuka suara.
"Gimana kabar kamu?" Tanya Bara
"Alhamdulillah baik , kak Bara sendiri gimana?" Ucap Sifa tanpa melihat kearah Bara , pandangan nya masih fokus menatap jalanan didepannya.
"Sedikit capek sih tapi capeknya ilang pas ketemu kamu" Sifa melirik kearah Bara dan terlihat lelaki itu sedang tersenyum manis , sungguh bertahun-tahun Sifa dekat dengan Bara baru kali ini ia menyadari bahwa Bara memiliki senyuman semanis itu. Mungkin selama ini Sifa terlalu fokus mengejar Ali sehingga tak menyadari ada laki-laki yang selalu setia disampingnya.
Sifa tak menanggapi perkataan nya dan malah ikut tersenyum mendengar ucapan Bara membuat Bara semakin melebarkan senyumannya.
"Apalagi kalo liat kamu senyum kayak gini nih , makin bahagia banget hidup aku" ucapan Bara lagi-lagi membuat Sifa tersipu , Sifa merasakan panas diarea pipinya.
"Apa sih kak udah deh lebay banget" ucap Sifa tak dapat menyembunyikan wajahnya yang malu.
Bara tertawa melihat wajah Sifa yang memerah baru kali ini Sifa menunjukan sikap semanis itu. Apakah sudah tumbuh sedikit rasa dihati Sifa untuk Bara? Semoga saja seperti itu , pikir Bara.
Bara menghentikan mobilnya didepan sebuah restoran mewah lebih mewah dari tempat-tempat yang biasa didatangi Sifa.
"Restoran lagi?" Batin Sifa . Selama dirinya kenal dengan Bara Sifa sampai hafal tempat yang selalu didatangi Bara hanya taman dan restoran tak ada tempat lain.
"Kita ngapain kesini kak?" Tanya Sifa masih belum ingin turun dari mobil.
"Makan" jawab Bara singkat. Demi Tuhan Sifa juga tau kalo orang ke restoran itu mau makan gak mungkin numpang tidur.

KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA DIAM DIAM
Dla nastolatkówIni bukan tentang mantan nya saat di SMA , dan bukan juga senior dikampus nya ... Tapi ini tentang seorang laki laki yang dia kagumi beberapa tahun belakangan ini . Pria yang mampu membuat nya rela mencintai dalam diam. Thank you ❤️