4. Saya Boleh Tanya?

656 186 43
                                    

    Erin menggelung rambut panjangnya dan mengikatnya kuat, hari ini Erin mulai menyiapkan barang-barangnya utuk dibawa ke asrama, memang sih masih ada waktu sekitar satu minggu lagi sebelum dia kembali ke sana, namun akan lebih baik jika disiapkan dari jauh-jauh hari.

    Hari ini Erin bangun sekitar pukul dua belas, jika mama nya tahu Erin bangun siang dia pasti sudah habis diceramahin selama beberapa waktu, untung saja dia tinggal bersama Theo sekarang.

    Tak lama berselang, ponsel Erin yang berada di atas ranjang berbunyi, layar ponselnya menunjukkan nama Theo, tentu membuat Erin sedikit kaget dan bingung, namun dia tidak bisa diam terlalu lama, karena dia harus mengangkat telpon itu.

    "Hai kak."

    Erin bisa mendengar suara kekehan dari seberang sana. "Kamu sudah bangun?"

    "Kalau Erin belum bangun, pasti nggak akan angkat teleponnya."

    "Sudah makan siang?"

    "Belum nih, aku lagi beres-beres."

    "Mau makan siang bareng?"

    Tawaran itu membuat Erin kaget bukan main, kenapa tiba-tiba jadi perhatian seperti ini? Apa mungkin karena ada pacarnya jadi kak Theo bertingkah seperti itu.

    "Tumben ajak Erin makan siang, kenapa?"

    "Sebenarnya Jesslyn yang minta buat Saya ajak kamu makan siang."

    Sudah jelaskan? Seorang Theo tidak akan mengajak Erin makan siang hanya karena keinginannya sendiri, malah aneh jika dia sendiri yang memang mau mengajak Erin.

    "Ih, pacaran kok ajak-ajak Erin, thank you, but sorry Erin mau makan siang di rumah aja, nggak mau ganggu orang pacaran, kasih tau kak Jesslyn, mungkin lain kali."

    "Jesslyn bilang dia cuma mau lebih dekat dengan kamu, karena kamu lucu."

    "Thank you, tapi serius aku lagi beres-beres, lain kali kalau kak Jesslyn ajak aku ikut, tapi sekarang aku skip dulu, aku makan di rumah aja, oke nikmati waktu kalian, babay!"

    Erin langsung memutuskan sambungan telepon mereka dan melempar ponselnya kembali ke atas ranjang sementara dirinya kembali sibuk memilah-milah baju mana yang akan dia bawa dan sisanya akan dia pakai untuk seminggu ke depan di sini.

    Setelah selesai Erin kembali mengambil ponselnya, ada beberapa chat masuk dari Theo, entah apa isinya Erin tidak peduli, jadi dia lebih memilih untuk melihat-lihat salah satu aplikasi pesan antar, tiba-tiba Erin ingin memesan sesuatu yang pedas. Akhirnya gadis itu berhasil memilih satu menu yang membuatnya tertarik, dia ingin memakan itu untuk makan siangnya, jadi Erin langsung memesannya begitu saja.

    Sekitar dua puluh menit pesanannya sampai, cukup cepat karena memang jaraknya tidak terlalu jauh dari apartemen Erin, hanya saja Erin terlalu malas untuk jalan, apa lagi harus panas-panasan di bawah sinar matahari.

    Siang itu Erin memakan makanannya dengan lahap, tidak peduli dengan keringat atau rasa sakit yang menusuk-nusuk lidahnya, Erin hanya ingin menghabiskan makan siangnya yang benar-benar menggugah selera itu.

    Sekarang sudah menunjukkan pukul tujuh malam, Erin sedang menonton acara lawak saat Theo pulang, laki-laki itu berwajah agak kusut, karena hari ini dia harus tertahan macet saat jam pulang kerja, belum lagi tadi ada kecelakaan.

    "Erin." Theo mendengar tawa yang muncul dari bibir gadis itu.

    Sementara Erin menoleh ke arah Theo. "Hai kak, tumben lama, abis pacaran ya?" tanya Erin, dengan nada antara peduli dan tidak dengan apa jawaban Theo.

BETWEEN [KTH] [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang