Seorang gadis muda berjalan dengan langkah yang tidak teratur, mengikuti suasana hatinya yang sedang tidak baik sekarang, langit juga sudah sangat gelap, begitu juga banyak lampunya dari rumah-rumah di sekitarnya sudah padam.
Dia tidak kenal takut, memangnya siapa yang berani dengan dirinya? Dari sejak kecil dia selalu ikut kelas bela diri, karena dia berasal dari keluarga yang cukup kental dengan hal tersebut, ditambah sejak kecil dia hanya dikeliling oleh laki-laki, ayah dan tiga kakak laki-lakinya, sementara ibunya sudah lama meninggalkan dirinya, untuk pergi ke surga.
BRAK!
"EH, AYAM, AYAM!"
Walau begitu dia mudah sekali dikagetkan oleh sesuatu, beberapa kali sering menjadi bahan lelucon sahabat-sahabatnya.
Cukup bukan waktunya membicarakan hal lain, dari mana datang nya suara itu, padahal jelas sekali di sekitar sini sepi.
Semoga bukan hantu, semoga bukan!
"Tolong! Tolong!"
Gadis itu kembali terkejut dan malah mengeluarkan latah mengikuti ucapan yang dia dengar, namun segera menyadarkan dirinya untuk mencari asal suara tersebut.
Ditengah pencariannya, tiba-tiba ada suara langkah kaki yang mendekat ke arahnya karena tempat itu berupa gang, suara itu bergema, langkah kaki yang tergesa-gesa, seolah dikejar oleh sesuatu.
"Tolong!"
Dari kejauhan dia melihat ada perempuan yang berlari ke arah, keadaan nya tidak cukup baik, tentu saja ada bekas darah di kemeja putihnya.
Tunggu ini bukan prank kan? Bukan kan? Sumpah kalau ini prank gue kata-katain nih, tiba-tiba gue takut sih, ini mba nya manusia kan? Bukan hantu kan? Apa jangan-jangan Zombie? Sudah secanggih itu kah dunia ini sampai bisa menciptakan Zombie sungguhan?
Perempuan itu berhenti tepat di depan Jocelyn, sambil menangis dia memegangi lengan gadis itu, saat di lihat dari dekat baru terlihat bahwa ada memar seperti bekas pukulan di pipi perempuan itu, juga luka goresan di lengannya, mungkin ini alasan kenapa kemeja putihnya itu banyak bercak darah.
"Mba kenapa? Di begal?"
Perempuan itu menggelengkan kepalanya. "Saya dikejar mantan pacar saya, dia mau lukain saya, tolong saya."
"Hah? Pantan pacar? Udah gila ya dia?"
Jocelyn melihat seorang laki-laki dari arah yang sama dengan perempuan Itu berlari tadi dan dia membawa sebuah pisau saku di tangannya, sungguh baru pertama kali gadis itu melihat hal seperti ini diluar film.
"Jesslyn! Kamu nggak akan bisa lari!"
Jocelyn merasakan perempuan itu bergetar sepertinya benar-benar ketakutan, dia juga masih bergumam minta tolong, sebagai sesama perempuan tentu Jocelyn harus menolongnya, tidak mungkin dia diam saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
BETWEEN [KTH] [On Going]
Fanfiction[𝘙𝘰𝘮𝘢𝘯𝘤𝘦/𝘊𝘰𝘮𝘦𝘥𝘺/𝘋𝘳𝘢𝘮𝘢] 𝘌𝘳𝘪𝘯 𝘬𝘪𝘳𝘢 𝘱𝘦𝘳𝘯𝘪𝘬𝘢𝘩𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘛𝘩𝘦𝘰 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘳𝘶𝘴 𝘣𝘦𝘳𝘫𝘢𝘭𝘢𝘯 𝘮𝘶𝘭𝘶𝘴, 𝘺𝘢 𝘱𝘦𝘳𝘯𝘪𝘬𝘢𝘩𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘫𝘢𝘭𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘩𝘢...