34. Denial

513 130 26
                                    

    Hanna menghela napas kesal saat mendapati Jocelyn dalam posisi bersandar pada sofa dan dalam keadaan setengah sadar, padahal dia hanya pergi sekitar lima belas menit untuk memperbaiki riasannya di toilet, tapi saat kembali temannya itu sudah mabuk, padahal dia sudah bilang untuk jangan sampai salah mengambil minuman.

    "Joy, bangun anjir gimana caranya gue bawa lo ke mobil kalau kayak gini?"

    Namun yang diajak bicara hanya bisa bergumam saja, tidak bisa merespon lebih banyak.

    Sekarang Hanna benar-benar bingung harus bagaimana, dia tidak bisa pulang ke asrama dengan membawa Jocelyn dengan keadaan seperti ini, pulang ke rumah juga tidak mungkin yang ada dia akan diomeli habis-habisan, sekarang belum terlalu larut masih pukul setengah sepuluh, harusnya bahkan acara belum dimulai, tapi Jocelyn sudah mabuk.

    "Nih anak, sehari nggak nyusahin gue nggak bisa apa?" gadis itu mengambil ponselnya, lalu mencoba menghubungi satu temannya yang lain, berharap semoga temannya itu mau membantu.

   "Yang lagi dugem, sempat-sempatnya nelpon ya?" nada sarkas terdengar jelas, walau tempat ini berisik karena suara musik.

    "Rin, help me! Temen lo mabok."

    "Hah? Kok bisa? Terus gimana?"

     "Gue tinggal dia ke toilet sebentar, pas gue balik dia udah setengah sadar, gue harus gimana nih? Nggak mungkin balik ke asrama kayak gini."

    "Jangan balik ke asrama! Pulang saja ke rumah bagaimana?"

    "Cari mati namanya, Rin please, gue numpang rumah lo ya?" rengek Hanna, jarang-jarang dengar gadis itu meminta seperti ini.

    "Perlu dijemput nggak?" tanya Erin dari seberang sana.

     "Gue bawa mobil kok, cuma nanti bantuin gue pas udah sampai, nih anak mabok berat."

     "Iya, buruan Han. Di sana ada si Arjun enggak? Minta dia bantuin buat bawa Joy sampai mobil."

     "Mana mungkin dia mau pergi ke tempat beginian, nanti gue minta yang lain buat bantuin gue, ya udah gue tutup dulu ya, harus cepat-cepat, pergi nih."

    "Oke hati-hati di jalan."

    Hanna lalu memasukan barang-barangnya ke dalam tas dan mencoba menopang tubuh temannya itu untuk berjalan keluar dari sana, membuat beberapa orang mendekat karena kebingungan melihat Jocelyn yang di papah oleh Hanna.

    "Lah kenapa nih anak?" tanya seorang gadis yang cukup Hanna kenal.

    "Jangan tanya dulu, bantuin dulu nih bawa ke mobil, berat banget," ucap Hanna.

    "Ini lo mau bawa di balik ke asrama?" gadis itu akhirnya membatu Hanna untuk memapah Jocelyn

    "Enggak, mau ke rumah Erin, oh iya kasih tau Daniel, gue balik duluan."

    "Okay."

   

    Erin menutup telponnya, lalu bangkit dari ranjang, membuat laki-laki yang juga masih terjaga di sampingnya tadi, refleks menahan lengan sang gadis untuk tidak pergi.

    "Kamu mau ke mana?" tanya laki-laki itu.

    "Mau lihat kamar tamu sebentar, teman Erin mau menginap."

    "Teman yang mana?" tanya Theo bingung, kenapa tiba-tiba ada yang mau datang.

    "Hanna sama Jocelyn," jawab Erin.

BETWEEN [KTH] [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang