Budayakan Vote Sebelum Membaca!
Sider? Semoga seterusnya semua hal yang anda baca jadi blur, nggak kelihatan. Aamiin tidak yah? Hahahaha.
~~~~~~~~~"Saya sama Jesslyn dulu teman semasa kuliah, tidak begitu dekat, tapi karena Jesslyn berteman dengan Sonya, kamu pernah bertemu Sonya sebelumnya, dia perempuan yang pernah kamu puji karena tinggi dan cantik."
"Oh, Erin ingat, kakak yang cantik itu!" Erin menganggukkan kepalanya karena mengingat hal itu.
Theo tersenyum melihat gadis di depannya mendengarkan dengan baik. "Tapi saat itu, saya tidak begitu dekat, karena saat itu, saya juga sudah memiliki pacar, begitu juga dengan Jesslyn."
"Apa pacar kak Jesslyn yang dulu adalah yang jahat itu?"
Laki-laki itu menggelengkan kepalanya. "Laki-laki itu teman saya, seperti Jesslyn putus dengan teman saya dan tidak lama mulai berpacaran dengan laki-laki bajingan itu."
"Kak Theo jangan bicara kasar, serem tahu, apalagi saat lagi bercerita, raut wajah kak Theo datar gitu."
"Maaf, tapi lucu ya? Saya bisa mengumpat kepada laki-laki itu, padahal saya juga sama seperti dia, saya memperlakukan kamu dengan buruk."
Erin buru-buru menggelengkan kepalanya, lalu menggenggam jemari laki-laki itu. "Kak Theo berbeda sama dia, kalian tidak sama, kak Theo mau berubah, untuk menjadi lebih baik."
Theo menatap iris mata cantik milik istrinya itu. "Jangan terlalu baik sama saya, Erina. Jangan juga terlalu percaya kepada saya."
Erin tidak bisa membalas perkataan laki-laki itu, jadi dia hanya bisa diam sambil menatap Theo dan menggenggam tangannya, ada banyak hal yang belum dia tahu tentang suaminya itu, ada terlalu banyak hal yang harus dia cari tahu.
"Lalu saya bertemu kembali dengan Jesslyn setelah pertemuan pertama keluarga kita, sekitar seminggu setelahnya saat berkumpul dengan teman-teman semasa kuliah dan saya baru tahu kalau dia sedang hamil. Dia sedikit menunjukkan rasa takut saat ada laki-laki yang mendekatinya, karena dia kira itu adalah mantan pacarnya."
"Lalu saya tanpa sengaja bertemu kembali dengan, di kantor karena dia ternyata dia juga bekerja di sana, karena dia teman saya dan juga desakan dari yang lain, jadi beberapa kali saya memberikan bantuan kepada Jesslyn, saya mengantar dia pulang ke apartemennya, awalnya hanya saat kami tidka sengaja berpapasan, namun setelahnya setiap pulang kantor saya selalu mengantarkan Jesslyn pulang."
"Nyaman?"
"Bisa dikatakan seperti itu, dia perempuan baik, cantik, mandiri dan pintar, pembicaraan kami selalu nyambung, menurut saya tidak ada yang salah kalau …."
"Kalau kak Theo jatuh Cinta sama kak Jesslyn?"
Laki-laki itu menganggukkan kepalanya. "Lalu suatu hari, saat mengantar Jesslyn pulang, ada seorang laki-laki yang sudah menunggu kami di parkiran apartemen Jesslyn, namun saya tidak bisa melakukan banyak hal karena laki-laki itu ternyata adalah ayah dari anak yang ada di kandungan Jesslyn."
"Dia melakukan apa saat melihat kalian berdua bersama?" tanya Erin.
"Saat itu saya tidak tahu, karena Jesslyn meminta saya untuk pergi, karena dia ingin berbicara berdua dengan laki-laki itu, tapi keesokan harinya, Jesslyn tidak masuk ke kantor, karena dia masuk rumah sakit, dia mengalami pendarahan namun masih bisa ditangani."
"P-pendarahan?" Erin membayangkan hal itu.
"Saya menyesal karena hari itu saya pergi begitu saja, saya merasa bersalah, padahal seharusnya saya bisa menghalangi kejadian itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
BETWEEN [KTH] [On Going]
Fanfiction[𝘙𝘰𝘮𝘢𝘯𝘤𝘦/𝘊𝘰𝘮𝘦𝘥𝘺/𝘋𝘳𝘢𝘮𝘢] 𝘌𝘳𝘪𝘯 𝘬𝘪𝘳𝘢 𝘱𝘦𝘳𝘯𝘪𝘬𝘢𝘩𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘛𝘩𝘦𝘰 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘳𝘶𝘴 𝘣𝘦𝘳𝘫𝘢𝘭𝘢𝘯 𝘮𝘶𝘭𝘶𝘴, 𝘺𝘢 𝘱𝘦𝘳𝘯𝘪𝘬𝘢𝘩𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘫𝘢𝘭𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘩𝘢...