"Kak Jesslyn apa kabar?" tanya Erin setelah mereka duduk di sofa, hanya ada mereka berdua di sana, karena tadi para laki-laki harus pergi sebentar.
"Aku baik, lebih baik sekarang daripada sebelumnya, aku bersyukur banyak orang-orang baik di sekitarku," ucap Jesslyn sambil tersenyum tulus.
"Omong-omong keluarga kakak mana? Kok sepi?"
Jesslyn terkekeh kecil. "Dari kemarin pada liburan ke Villa, butuh refreshing."
Erin manggut-manggut mendengarkan hal itu. "Kak Jess, Erin sebenarnya ada yang mau di tanyain sama kak Jesslyn. Tapi takut kakak nggak nyaman."
Perempuan itu memasang wajah bingung, namun masih dengan senyum melekat di bibirku. "Tanya apa Rin."
Erin menggaruk pipinya walau tidak gatal, bentuk rasa tidak enaknya. "Itu … gimana ya, hubungan kak Jesslyn sama kak Yuta? E-Erin cuma mau tanya saja, tidka ada alasan apapun kok, cuma penasaran karena kak Theo pernah cerita."
Jesslyn mencerna semua ucapan Erin, lalu seketika tawa keluar dari bibirnya. "Astaga Erin, aku kira kamu mau tanya apa! Yang begini sih kamu nggak usah takut buat nanya Rin."
Erin hanya bisa menarik kedua sudut bibirnya, dia merasa bodoh, padahal dia tahu Jesslyn adalah perempuan baik.
"Aku sama Yuta masih seperti dulu kok, berteman dengan baik dan … aku rasa akan tetap seperti itu."
Gadis itu memberikan tatapan bingung. "Kenapa? Kata kak Theo hubungan kalian makin dekat? Kak Jesslyn nggak mau mengubah status pertemanan kalian untuk menjadi lebih serius?"
Jesslyn menghela napas. "Kalau aku melakukan hal itu, aku merasa terlalu egois, Yuta itu laki-laki baik, sementara aku? Aku nggak seperti kamu, enggak seperti perempuan lain kebanyakan Erin, aku udah nggak utuh lagi."
Erin mengerjapkan matanya, dia berpindah untuk duduk di sofa panjang yang sama dengan Jesslyn. "Kakak kenapa bicara begitu? Erin nggak suka, kakak Jesslyn itu sama kayak yang lain, kak Jesslyn perempuan baik, kak Yuta pasti juga melihat kakak begitu makanya dia punya perasaan yang lebih sama kakak."
"Tapi aku nggak bisa sama Yuta, dia baik, sebagai temannya aku mau dia mendapatkan pasangan yang baik."
Erin menyesal telah menanyakan hal ini, dia merasa bersalah, gadis itu memeluk Jesslyn untuk menenangkan, dia hanya penasaran karena ini berhubungan juga dengan temannya.
"Kamu tanya hal ini karena Jocelyn kan? Akhir-akhir ini aku malah merasa Yuta lebih dekat dengan teman kamu itu."
"Ah, mu-mungkin."
"Aku tahu Erin, Yuta sering membicarakan Jocelyn, tapi dia gengsi untuk mengakui hal itu, kadang pasangan kita ternyata nggak selalu harus selalu sesuai sama kriteria yang kita inginkan."
"Kak Jess juga tahu kalau kak Yuta sering bertemu sama Jocelyn?"
"Aku tahu Erin, Yuta selalu cerita."
"Cerita kalau kakak selalu jadi topik pembicaraan mereka?"
Jesslyn melepaskan pelukan Erin, lalu kembali tertawa. "Kamu tau nggak aku yang mikirin topik pembicaraan mereka, kadang-kadang Jeremy, Yuta konyol banget kan?"
Erin speechless, kenapa bisa terjadi hal seperti ini, benar-benar konyol, dia tidak paham sebenarnya bagaimana hubungan mereka.
"Lalu sebenarnya perasaan kakak Yuta itu gimana sih? Erin bingung."
"Jangankan kamu Rin, Yuta aja bingung sama perasaannya sendiri, terus kalau Jocelyn gimana? Dia ada rasa sama Yuta?"
"Denial, dia cuma nggak mau sakit hati lagi, tapi aku yakin sebenarnya dia ada rasa sama kak Yuta, tapi dia juga nggak mau berharap."
KAMU SEDANG MEMBACA
BETWEEN [KTH] [On Going]
Fanfiction[𝘙𝘰𝘮𝘢𝘯𝘤𝘦/𝘊𝘰𝘮𝘦𝘥𝘺/𝘋𝘳𝘢𝘮𝘢] 𝘌𝘳𝘪𝘯 𝘬𝘪𝘳𝘢 𝘱𝘦𝘳𝘯𝘪𝘬𝘢𝘩𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘛𝘩𝘦𝘰 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘳𝘶𝘴 𝘣𝘦𝘳𝘫𝘢𝘭𝘢𝘯 𝘮𝘶𝘭𝘶𝘴, 𝘺𝘢 𝘱𝘦𝘳𝘯𝘪𝘬𝘢𝘩𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘫𝘢𝘭𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘩𝘢...