6. Kamu Kapan Pulang?

782 178 27
                                    

    "Kak Theo bangun! Erin nggak bisa gerak ih!" Erin menepuk-nepuk lengan Theo yang bisa dijangkauan oleh tangannya, perlahan laki-laki itu mulai membuka mata.

    "Erin?" suara serak khas orang bangun tidur.

    "Lepasin Erin dong, Erin kan bukan guling! Enak aja main peluk!" omel Erin, sepertinya ini omelan pertama Erin di pagi hari.

    Theo sepertinya tidak sadar sudah memeluk Erin saat tertidur, jadi dia langsung melepaskan tubuh mungil Erin.

    "Saya nggak tahu, sorry." laki-laki itu kelihatan linglung.

    Erin langsung bangkit dari ranjang mereka. "Udah nggak perlu kaget, ayo bangun cepat, Erin buatin sandwich aja ya biar cepat, kak Theo mandi sekarang, udah jam enam lewat!"

    Erin langsung bergerak menuju kamar mandi untuk mencuci mukanya, dia melihat Theo ikut masuk, menunggu Erin untuk mencuci muka.

    Setelah selesai Erin langsung pergi ke dapur untung dia sudah berbelanja cukup banyak kemarin, jadi dia bisa membuat apa pun. Setelah beberapa berkutat dengan masakannya, Theo datang dan duduk di kursi bar, melihat Erin sedang menuang jus ke dalam gelas.

    "Ini kak." Erin menyodorkan sandwich buatannya, juga jus strawberry.

    "Kamu nggak makan?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


    "Kamu nggak makan?"

    "Kakak duluan saja makan, aku nanti mau makan di rumah, mama kemarin bilang mau masak banyak makanan kalau aku pulang."

    "Perlu saya antar?"

    "Nggak usah Erin dijemput nanti."

    "Sama siapa?"

    "Sama kak Chandra."

    Theo mengerutkan dahinya, dia tidak pernah mendengar Erin menyebutkan nama itu sebelumnya. "Siapa Chandra?"

    "Itu tetangga sebelah rumah Erin, kakak pernah ketemu kok, yang ganteng itu loh yang tinggi."

    Ganteng? Tinggi? Jangan bilang ....

    "Gebetan kamu?"

    Erin menunjukkan wajah syok saat mendengar hal itu. "Bukan ih, dia tuh pacarnya kak Wendy, mana mau kak Chandra sama bocah dekil kayak aku."

    "Kamu cantik kok."

    "Thank you, tapi aku tahu itu cuma buat nyenengin aku aja."

    "Saya serius Erina."

    Erin menganggukkan kepalanya, tidak mau membicarakan hal itu lebih jauh. "Cepat dimakan kak, aku mau mandi dulu ya?"

    "Saya bisa antar kamu loh."

    Gadis itu menggelengkan kepalanya, lalu beranjak meninggalkan dapur, kenapa juga tiba-tiba Theo bersikap baik kepadanya, ya memang sih dia selalu baik, tapi aneh aja kalau laki-laki itu menunjukkan perhatiannya.

BETWEEN [KTH] [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang