Jijiq banget judulnya 🤣🤣🤣🤣
~~~~~Erina terbangun saat merasakan pergerakan di sampingnya, perasaannya saja atau ranjangnya terasa berbeda dari biasanya, sedikit kurang nyaman. Perlahan dia mulai mengumpulkan kesadarannya, mencoba melihat ke arah samping.
"Kak Theo," gumam gadis itu setelah melihat wajah laki-laki yang tidur di sebelahnya.
Hanya saja selain sosok Theo yang masih terlelap, pemandangan lainnya terasa asing yang mana membuat Erina sadar bahwa dirinya tidak berada apartemen. Kemarin setelah menjemput Erina, laki-laki itu langsung membawanya liburan seperti yang laki-laki itu katanya seminggu yang lalu.
Semalam mereka tidak sempat melihat sekitar dan langsung pergi ke hotel, namun gadis itu bisa mencium aroma air asin yang khas sebelum masuk ke hotel.
Jam di dinding menunjukkan pukul tujuh, jadi dia memutuskan untuk beranjak dari ranjang dan berjalan menuju jendela yang tertutup oleh gorden, pantai dengan pasir putih dan air laut yang terlihat biru menjadi pemandangan pertama yang dia lihat.
"Erina."
Gadis itu menoleh lalu berjalan mendekat kembali ke arah ranjang. "Selamat pagi kak, ayo bangun terus kita sarapan."
Laki-laki itu malah semakin bergelung dalam selimutnya. "Masih ngantuk."
Erina mengerutkan dahinya, tidak biasanya laki-laki ini mengeluh. "Eh tumben? Biasa juga walau libur kak Theo tetap bangun pagi, ya udah tidur sebentar lagi nanti Erin bangunin."
Gadis itu mengusap surai hitam lembut milik suaminya dengan sayang, yang mana membuat Theo merasa nyaman dan kembali memejamkan matanya.
Erina udah sadar sih, pasti suaminya ini akan ambruk juga, secara dia harus kerja juga antar jemput Erina, biasanya mereka baru bisa sampai rumah jam delapan atau sembilan malam dan minggu-minggu kemarin ada saja hal yang tidak bisa membuat laki-laki itu istirahat.
Lebih baik dia membiarkan laki-laki itu untuk tidur lebih lama sekarang, karena dia tidak mau suaminya itu sampai sakit, karena dia jadi panik sendiri.
Erina memutuskan untuk membersihkan diri sebelum Theo bangun lagi, sambil berfikir apakah dia harus memesan makanan untuk sarapan mereka atau menunggu laki-laki itu bangun dan baru memutuskan untuk sarapan di kamar atau restoran hotel.
Sekitar tiga puluh menit, akhirnya Erina keluar dari kamar mandi hotel, lalu melihat suaminya sudah terduduk di atas ranjang sambil menonton TV. "Capek banget ya?" tanya gadis itu.
Theo menggelengkan kepalanya, mungkin karena tidak ingin membuat Erina cemas. "Saya mandi dulu, setelah itu kita sarapan di bawah."
Erina menganggukkan kepalanya, matanya tidak pernah lepas dari suaminya itu, Theo selalu saja memaksakan diri untuk dirinya.
Gadis itu mengambil ponselnya yang tergeletak di atas meja kecil di samping ranjang, lalu melihat ada beberapa pesan masuk dari grup yang berisikan dirinya, Hanna dan Jocelyn.
Joy, Erin dan Mama Tiri
HannaC
>Heh sini gelutJoyJoy
>Buset muncul-muncul langsung ngajak gelutHannaC
>Nanti gue jadi ibu tiri lo beneran jangan kaget yaJoyJoy
> Amit-amit Hanna!
> Masa lo sama bapak gueHannaC
> Makanya ganti namanya
> Admin nya cuma lo anj!
> Tapi bapak lo masih kelihatan muda kok
> Hot daddy 💓

KAMU SEDANG MEMBACA
BETWEEN [KTH] [On Going]
Fanfiction[𝘙𝘰𝘮𝘢𝘯𝘤𝘦/𝘊𝘰𝘮𝘦𝘥𝘺/𝘋𝘳𝘢𝘮𝘢] 𝘌𝘳𝘪𝘯 𝘬𝘪𝘳𝘢 𝘱𝘦𝘳𝘯𝘪𝘬𝘢𝘩𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘛𝘩𝘦𝘰 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘳𝘶𝘴 𝘣𝘦𝘳𝘫𝘢𝘭𝘢𝘯 𝘮𝘶𝘭𝘶𝘴, 𝘺𝘢 𝘱𝘦𝘳𝘯𝘪𝘬𝘢𝘩𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘫𝘢𝘭𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘩𝘢...