•
"Ruangan apa sebenarnya ini, Ana?"
Ana melihat Jane dengan tatapan yang sukar dimengerti. Namun, setelahnya langsung menggeleng. "Saya tidak pernah diberi tahu, Nona. Tapi, Tuan Jeffrey pernah bilang kalau rumah ini diwarisi oleh ayahnya. Saya hanya bekerja sebagai pembantu saja karena beliau mencari orang yang bisa membantunya mengurusi rumah ini."
"Ah, karena Jeffrey juga sering pulang-pergi ke istana?" tanya Jane lagi.
Kali ini, Ana mengangguk. "Iya, dan dia bilang kalau saya bisa melakukan semua yang saya inginkan disini bersama keluarga saya asalkan tidak menyentuh kamarnya dan ruang kerjanya. Itu saja." Jawab Ana, kemudian membelai puncak kepala anaknya.
Jane menatap manik kebiruan dari anaknya Ana. "Siapa namamu, adik kecil?"
"Philip."
Setelahnya, mereka semua terdiam lagi.
•
Jane tidak tahu sudah jam berapa ketika Jeffrey mengeluarkan mereka dari tempat gelap yang ada dibalik rak di kamar Ana. Tapi, dapat dipastikan bahwa jam makan malam sudah lewat. Anginnya keras sekali, hujan juga mulai terdengar.
"Apa kau baik-baik saja, Jane?"
Jane menatap Jeffrey dengan tatapan lembut seraya tersenyum. "Tidak apa-apa, Jeffrey. Apa mereka lama?"
"Tidak. Hanya mengecek sebentar karena percaya denganku." Jeffrey menata piring untuk makan malam yang sempat tertunda. "Tapi, aku memutuskan menunggu sedikit agak lama karena salah seorang dari mereka mencurigaiku."
Sang gadis mengangguk-angguk mengerti dan duduk. "Besok kami harus pergi misa. Apa kau mau ikut, Jane?"
"Apa kau juga bagian dari gereja.. itu?"
"Ana, sepertinya Jane harus tahu tentang ini." Kata Jeffrey memotong pergerakan Ana yang kelihatan mau menjawab pertanyaan Jane. Ana tampak agak terkejut kemudian mengangguk.
"Baik." Sahutnya.
"Jane," sang pemuda menatapnya lamat-lamat. "ini sebenarnya merupakan rahasia warga tapi aku rasa, adalah hal yang benar untuk mengatakan yang sebenarnya kepadamu. Tolong jangan membocorkannya kepada siapapun yang ada di luar sana."
Jane mengangguk lagi. "Ada apa?" tanyanya dengan nada bingung dan penasaran.
"Beberapa warga menolak untuk bergabung ke dalam reformasi Raja Henry dan lebih memilih untuk mengikuti misa bersama pastor-pastor yang diam-diam masih memimpin setiap hari Minggu-nya di Leamington, Broadway." Jeffrey menjelaskan. Ana disampingnya tampak tidak terlalu nyaman. "Aku termasuk di dalamnya, Jane. Selama ini aku hanya berdusta kepada Sang Raja."
KAMU SEDANG MEMBACA
PORTRAIT
Fanfiction[ft. jung jaehyun] "I can even burn the entire land when it comes to you." • Jane, putri sulung Raja Henry VIII memutuskan untuk kabur dari istana dan berakhir di rumah Jeffrey Green, pelukis istana yang juga merupakan penulis. Jeffrey menjadika...