[ix] no need your mercy

1K 252 71
                                    

•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Charles terlihat kaget, walaupun cepat-cepat dia langsung menutupi kekagetannya dengan wajah senang, paham dan tampak sudah menunggu-nunggu jawaban Jane yang satu itu.

"As expected, Queen Katherine's daughter." Charles tampak terkagum-kagum.

"Apa kau baru saja mengetesku?" Jane melihat lawan bicaranya itu dengan tatapan kesal dan menyelidiki.

"Sayangnya, iya, Tuan Putri."

"Ku dengar Charles sudah memberitahukan hampir semuanya kepadamu."

Begitu kalimat pertama yang keluar dari bibir Jeffrey setelah mereka diam-diaman cukup lama dan Jane melihatnya sekilas diam-diam melalui cermin.

Jane mengangguk kaku. "Walaupun aku tidak tahu sampai mana batas 'hampir' dalam perkataanmu itu tapi, ya, dia memberitahuku cukup banyak. Tidak sampai detail rencana penggulinganmu, tentunya. Dia menyuruhku untuk menanyaimu langsung, Jeffrey."

Rombongan mereka sudah kembali ke Castle Combe, meski harus mengadakan acara sok dramatis Charles karena enggan mengucapkan sampai jumpa pada temannya yang katanya hanya datang sebentar ke Lemmington.

Malam ini mereka akan pergi ke acara yang diadakan oleh Viscount Chavill di istana kediaman Chavill sekeluarga.

"Ku dengar kamu memberikan jawaban menohok yang membuat Charles terkaget-kaget tadi. Apa benar?" Jeffrey menyeringai, menatap Jane dengan tatapan menggoda.

Si gadis tertawa, kemudian mengenakan kalung di leher jenjangnya yang putih dan lembut. "Aku hanya menjawab seadanya. Dia yang terlalu melebih-lebihkan."

Jeffrey menghampirinya setelah cukup lama bersandar di dekat pintu kamar Jane yang terbuka. Kemudian dengan pelan meraih tangan sang gadis, memakaikan sebuah cincin emas di jari manis sebelah kanannya. "Ini." katanya.

"Apa ini? Cincin?"

"Agar tidak ada yang berani mencoba bermain-main denganmu. Kau itu tegas, Jane, aku tahu itu. Tapi, kau juga tahu kalau mereka semua makhluk beringas yang kadang lupa bahwa di rumah punya istri masing-masing."

Bukannya membiarkan jantung Jane kembali berdetak normal, Jeffrey malah menggandeng tangannya sambil berjalan perlahan ke lantai bawah. "Tidak perlu banyak merias. Sudah indah dari sananya."

Jangan cari Jane. Rasa-rasanya dia sudah ikut melebur bersama sungai Thames.

PORTRAITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang