[x] why don't you get it

1K 238 41
                                    

•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ah, Tuan Jeffrey." Tuan Chavill menatap sang penanya dengan tatapan merendahkan. "Hanya bermain-main dengan Nona Arceneau-mu."

"Dasar manusia rendahan. Ternyata punya banyak mukanya, ya."

Tanpa aba-aba, Jeffrey langsung menarik tangan Jane untuk keluar dari lorong dekat toilet itu. Dia tampak gusar sekali, kentara terlihat dari wajahnya yang tidak seperti biasanya. Jane bahkan bisa mendengar gumaman Jeffrey yang samar tapi dia tahu kalau orang yang menariknya itu sedanf mengumpat.

Sungguh jarang sekali untuk mendengar Jeffrey Green mengumpat. Bahkan kau bisa menghitungnya pakai tangan.

Ya, walaupun ini pertama kalinya dia mengumpat. Dari awal perasaannya waktu masuk ke dalam kediaman keluarga Chavill sudah tidak enak. Benar saja ternyata.

Mereka berdua pergi ke taman depan kediaman Chavill yang sepi, walaupun tadi ada seorang pria tua yang diduga pengemis sedang merokok. Tepat ketika matanya dengan mata Jeffrey bertatapan, orang itu langsung kabur.

Taman itu begitu luas, sampai-sampai jika kau bermain sembunyi-sembunyi tidak akan ketahuan. Gelapnya malam disertai bunyi burung hantu yang samar, tapi Jane tahu Jeffrey menatapnya dengan tatapan nyalang, terpantul dari sinar rembulan yang bersinar malam ini.

"Jane." Bisikan Jeffrey membuat tenggorakan Jane rasanya tersumbat, ia tak bisa mengeluarkan suara bahkan untuk menjawab panggilannya.

"Jane, jawab." Mutlak, sudah.

"Ya, Jeffrey?" lebih parah dari suara angin, rasa-rasanya suara Jane hampir tak terdengar.

Jeffrey mengusap wajahnya kasar, rambutnya ikut acak-acakan. "Tuan Putri, bukan maksud saya untuk melecehkan Anda, tapi.."

Keduanya diam. Yang satu jadi ragu mengutarakan isi hatinya, yang satu lagi malah merasa seolah gegara pangkatnya, dia jadi membuat orang disekitarnya jadi tidak nyaman dan tidak jujur. "Jeffrey, katakan."

"Anda berniat untuk menjalin hubungan dengan Tuan Chavill atau apa?"

"Maksudmu??" nada suara sang gadis jadi meninggi. Ia tahu kalau Jeffrey hanya mengutarakan isi hati serta pikirannya karena dia menyuruhnya untuk terbuka, tapi memangnya ini bukan sebuah penghinaan?

Jane Tudor mau menyerahkan dirinya kepada salah satu bangsawan tak tahu malu itu? What the crap.

"Kau tahu orang itu sudah memandangimu dengan tidak pantas sejak kalian bertatapan secara resmi pertama kali denganku juga di aula. Bukankah itu namanya bodoh? Dengan sengaja masuk ke dalam kandang singa."

PORTRAITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang