•
Malam itu, suasana kediaman More terbilang cukup ricuh dengan orang-orang yang pergi kesana-kemari, keluar dan masuk hanya untuk melihat keadaan Jane, yang jika mengikuti perkataan Nyonya Thompson akan menyelesaikan bagian paling tidak enaknya tak lama lagi.
Jeffrey masih setia memegang tangan Jane yang sudah penuh peluh dan wanita itu tak henti-hentinya berteriak--Jeffrey tahu dia tersiksa.
"Jeffrey, Jeffrey, ku mohon, tolong hentikan rasa sakitnya." Bisikan Jane yang lirih membuatnya bergidik seketika tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa saat ini.
Andai.
Andai Jeffrey bisa meredakan rasa sakit yang diderita Jane, akan dia lakukan bagaimana pun caranya.
"Aku minta maaf." Katanya, mengelus-eluskan wajahnya ke tangan Jane, seolah merayu wanita itu untuk memberikan ampunan kepadanya.
Ketika Jane mengejang dan disusul histeria nya yang memuncak, Nyonya Thompson berbisik--walaupun semua orang yang ada di ruangan itu bisa mendengarnya dengan sangatlah jelas--dengan suaranya yang cukup serak:
"Sweet Lord." Semua orang menanti-nanti kalimat susulan dari Nyonya Thompson. "It's a boy."
Suara tangisan bayi menyeruak di ruangan yang menjadi kamar Jeffrey dan Jane.
Tepat saat dia tahu, rasa sakitnya mulai mereda berangsur-angsur dengan tangisan kencang seorang bayi yang baru lahir tak berhenti-henti, Jane kembali terbaring dengan posisi awal--kali ini benar, tidak tersiksa.
Jeffrey menghujaninya dengan ciuman, dan tampaknya pria itu pun tidak lagi peduli dengan orang-orang yang masih ada di kamar mereka, mengabaikan seluruh atensi yang menatap intens, jauh lebih memilih untuk mengecup istrinya dengan terharu.
"Kami akan memandikannya dahulu." Nyonya Thompson berkata lagi, seraya memberi instruksi kepada dua orang wanita lain yang membantunya dari awal persalinan ini dimulai, serta kepada Ana yang tampaknya sudah menyiapkan sebuah tempat yang bisa menjadi bak mandi--tak lupa dengan air rebusan nan hangat yang juga diisi didalamnya.
Jane mungkin saja menangis lagi karena perasaan terharu yang membuncah nyata, tapi dia sudah tidak mampu barang mengeluarkan permintaan kepada Jeffrey untuk mengambilkannya air yang bisa ia konsumsi saat itu, dengan tenggorokan yang luar biasa kering usai memenuhi ruangan dengan histeria-histeria-nya.
Mereka berdua menonton Nyonya Thompson beserta Nyonya Thewlis dan Spall yang memandikan bayi yang masih saja menangis tanpa kunjung reda usai tali pusarnya dipotong. Cairan merah yang menghiasi tubuhnya yang masih rapuh dan mungil itu mulai hilang berangsur-angsur dengan air hangat yang dibasuhkan kepadanya untuknya mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
PORTRAIT
Fanfiction[ft. jung jaehyun] "I can even burn the entire land when it comes to you." • Jane, putri sulung Raja Henry VIII memutuskan untuk kabur dari istana dan berakhir di rumah Jeffrey Green, pelukis istana yang juga merupakan penulis. Jeffrey menjadika...