[xiii] mary and kate

905 194 91
                                    

•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bukankah rasanya seperti dunia tak bergerak barang beberapa menit, Jeff?"

Jeffrey mengalihkan pandangannya yang sebelumnya menatap tulisan-tulisan yang ia buat  pada Daniel. Pemuda Irlandia itu terkekeh sembari meliriknya, entah apa yang benaknya pikirkan.

"Aku tak mengerti apa maksudmu, Dan."

"Oh, Jeffrey Green. Ku pikir, kau pintar. Ternyata kepintaranmu tak sampai pada topik ini." Kentara sekali Daniel mengejeknya dengan santai, karena pemuda itu tidak melihat lawan bicaranya sama sekali, sibuk mengelap kertas serta peninggalan antik keluarganya.

"Ku akui, kau memang pintar, Dan." Jeffrey menyeringai.

"Ya! Ini dia yang kutunggu-"

"..untuk hal-hal tak berguna."

"Sialan kau, Green."

"Kau juga tahu sejak awal bahwa aku memang rekan dan teman yang sialan. Tapi, masih saja kau ajak kerja sama serta temani."

Daniel tertawa pahit.

"Tapi, kau memang tidak menyadarinya atau kau sengaja bermain-main dengannya?" tanya Daniel, menatap Jeffrey lamat-lamat, lumayan penasaran dengan jawaban temannya itu.

"Kau ini membicarakan apa sih?"

"Nona Jane!"

"Kenapa dengannya?"

"Bukankah kau jatuh cinta dengannya?"

Benarkah? Jeffrey jatuh cinta dengan Jane Tudor, pewaris tahta resmi Kerajaan Inggris itu? Wah, rasa-rasanya, dia seperti lupa diri. Mungkin karena terlalu lama membiasakan diri hidup di lingkungan kerajaan, dia jadi lupa dengan kastanya sendiri?

"Mana ada."

"Kata orang yang tiap lihat perempuan-nya sambil tersenyum tipis-tipis seperti orang gila."

"Kau baru saja kembali dari Irlandia, Harris."

"'Wah, Jeffrey Green memanggilku dengan nama keluarga. Agak menakutkan, ya?'  Memangnya kau berharap aku mengatakan itu? Tidak akan! Sadar-sadar saja dari tidurmu, Tuan muda. Perlahan-lahan, kau bisa akui bahwa Jane Tudor memang semenarik dan secantik itu. Kalau-kalau dia itu sebenarnya Aphrodite yang menyamar, aku tidak kaget sama sekali."

Perkataan Daniel...

Sebenarnya tidak salah sama sekali.

PORTRAITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang