•
Seharusnya, Jane menikmati hari ini dengan secangkir teh manis hangat dan duduk anteng sambil melihat-lihat lalu lalang orang-orang di Castle Combe.
Sayangnya, semua rencana itu pupus tepat ketika Jeffrey mendatangi kamarnya dan mengajaknya untuk pergi entah kemana.
Kalau saja itu bukan Jeffrey Green, tuan rumah tempatnya tinggal sekarang, mana mau Jane keluar-keluar. Cuaca Inggris suka sekali bermain-main dengan warganya. Tadi malam mendekati subuh, hujan deras. Sekarang matahari bahkan mencoba keluar dari bayang-bayang awan kelabu.
Perjalanan yang tidak jauh. Setidaknya Jane tidak merasa mengarungi bumi sama seperti waktu dia kabur dari London ke Castle Combe.
Lagipula, memang Avonmouth tidak sejauh itu. Tidur selama dua jam, tahu-tahunya sudah sampai.
"Sebenarnya, Jeffrey, ada urusan apa kau sampai ke Avonmouth pagi hari buta begini?" tanya Jane, membuka percakapan diantara mereka.
Jane sedang tidak melebih-lebihkan. Ini pukul empat pagi, suara ayam saja masih samar-samar.
"Menjemput rekan--teman, maksudku." Jeffrey tidak mengalihkan barang seinci pun dari buku yang sedang dia tulisi sesuatu.
"..dan kenapa Ana tidak boleh ikut?"
Tepat ketika pertanyaan yang satu itu keluar dari mulut Jane, sang pemuda baru mengalihkan maniknya pada sang gadis. "Pertama, Jane, kami tidak sedekat itu. Kedua, dia tidak ada urusannya dengan semua ini. Ini urusan yang cukup privat, asal kau tahu." Jelasnya, tersenyum tipis sekali.
"Jangan tanyakan aku kenapa kau ikut tapi aku rasa, sejak kau berencana membantu kita semua dalam operasi cukup riskan itu, kau berhak mengetahui rekan-rekan serta masalah yang sedang kita hadapi." Lanjutnya, membuat Jane langsung kaget karena baru saja hendak menanyakan pertanyaan tentang 'mengapa aku ikut, kalau begitu?'.
"Artinya, temanmu baru saja datang dari suatu tempat, kalau begitu? Hingga kau datang ke daerah pesisir seperti Avonmouth." Tanya Jane, menebak kira-kira kenapa mereka ke Avonmouth.
Ya, walaupun Jeffrey bilang dia akan tahu sendiri jawabannya sewaktu sampai disana, tetap saja dia penasaran.
"Benar." Jeffrey mengiyakan. "Spanyol. Dia baru saja datang dari Spanyol."
"Boleh aku mengetahui namanya?"
Jeffrey menggeleng. "Biar dia sendiri saja yang mengatakannya padamu. Setidaknya biarkan dia menggunakan bahasa Inggris sepuasnya. Sudah terlalu lama lidahnya berbicara dalam bahasa Spanyol. Kau harus lihat temanku yang lain. Dia sampai-sampai tidak bisa membedakan she dan he." Kekehnya, membuat Jane ikut terkekeh kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
PORTRAIT
Fanfiction[ft. jung jaehyun] "I can even burn the entire land when it comes to you." • Jane, putri sulung Raja Henry VIII memutuskan untuk kabur dari istana dan berakhir di rumah Jeffrey Green, pelukis istana yang juga merupakan penulis. Jeffrey menjadika...