[xv] as much as you want

875 201 111
                                    

•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Desember, 1535

Ketukan pintu tidak sabaran terdengar dari dalam rumah. Charles mendecih. "Sungguh tak tahu tata krama." Katanya.

"Mungkin itu Jeffrey." Edward berujar ketika melihat wajah muram Charles karena seseorang baru saja mengacaukan acara minum wine berharganya.

Charles langsung merapikan tunik yang selalu dipakainya jika dia tidak pergi kemana-mana, mengantisipasi jika anak Raja Inggris itu juga datang. Oh, tentu saja Charles Edemus Wright tidak boleh menunjukkan ketidak sopanannya didepan sang putri.

"Dasar penjilat." Edward bergumam tapi Charles masih bisa dengar. Pemuda itu langsung kabur ketika mendapat tatapan tajam dari sang tuan rumah.

Ia membuka pintu dan benar saja, menemukan Jeffrey, Jane, Ana dan dua orang anak gadis yang hanya sepinggang Jeffrey. Charles kaget untuk sementara, lalu mengangguk mempersilahkan orang-orang itu masuk ke dalam secepatnya. "Tidak bisakah kau lebih lembut lagi jika mau mengetuk pintu rumah orang--rumahku, contohnya?" tanyanya pada Jeffrey ketika rombongan sang pemuda masuk duluan, dia dan Charles di barisan paling belakang.

"Kenapa ada prajurit istana di Leamington?" tanya Jeffrey, secara tidak langsung juga menjawab pertanyaan Charles.

"Mana ku tahu. Kalau kau tidak bilang saja, aku sudah pasti tak tahu apa yang membuatmu jadi begitu tidak sabaran mengetuk pintu rumahku yang sama sekali tak punya dendam denganmu, bodoh."

Mereka berdua berjalan menghampiri beberapa orang yang sedang menggerombol melihat Mary dan Kate. Walaupun Kate bersembunyi di balik badan Jane karena malu.

"Sejak kapan kau punya anak sebesar itu?"

Jeffrey mendengus. "Bukan anakku. Kami memutuskan untuk mengasuh mereka."

"Ya, kan, kau pasti senang."

"Kenapa pula?" tanya Jeffrey, mengernyit.

"Kau suka anak-anak." Charles menjawab, tepat sebelum dia juga mendekat ke arah gerombolan orang yang mengelilingi Mary dan Kate, meninggalkan Jeffrey yang berdiri diam di tempat.

Walaupun ia juga diam-diam tersenyum tipis. Ada rasa yang menggelitikinya.

"Terima kasih sudah mau menerima kami dan juga mengajak kami menikmati perjamuan makan ini, Tuan." Ana membungkuk sedalam-dalam yang ia bisa pada Charles.

Charles tampak tidak enak. Dia menggeleng dan mempersilahkan Ana duduk di tempatnya. "Jangan berdiri terus. Silahkan duduk, Nyonya Troyer."

Mereka semua duduk di kursi masing-masing, menunggu Jeffrey yang bilang dia ada sedikit urusan dan akan segera ke ruang makan juga.

PORTRAITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang