•
"Kau sudah dengar berita tidak, Nona?"
Salah seorang warga Castle Combe yang diketahui sangat oleh Jane sebagai Madam Isaac berbisik setelah ia mendekat ke arah sang wanita yang tampak kebingungan dengan berita macam apa yang ia maksud.
Tentu, Jane tahu Madam Isaac adalah orang yang menjadi seluk inti, sang pemegang berita. Kau tanya saja ia tentang berita apapun itu, sekecil apapun pula kepadanya, dengan senang hati pasti ia jawab menggunakan kata andalannya: "Aku dengar..."
Jane berusaha ikut permainan berita yang dibawa oleh Madam Isaac, tahu jikalau rumor bohong yang dibuat-buat oleh John itu pasti sudah sampai ke telinga kurir berita itu. Apalagi Castle Combe kan tidak luas. Masa sih dia selama itu untuk mendapatkannya dari mulut ke mulut? Tidak mungkin! Mustahil itu!
"Mereka bilang, Raja itu agak..." ia menelan salivanya sedikit, tampak sangat berat.
"Raja agak...?" Jane mau memastikan apa yang dimaksud dari kalimat ambigu barusan.
"Abaikan." Madam Isaac tidak jadi menggunakan kalimat yang bermaksud untuk menjelek-jelekan nama Raja itu karena Jane tahu pasti meskipun pemimpin monarki ini tidak bertahan lama lagi, orang seperti Madam Isaac yang juga kalangan atas--alias borjuis--di desa kecil macam ini pasti terendus dengan mudah barang keluarkan kalimat enteng kepada pihak monarki sana. "Katanya, kaum-kaum yang kontra dengan masalah tentang reformasi serta keluarnya ia dari pelukan Roma, berinisiatif untuk menjadikan Putri Jane yang 'bersembunyi' menjadi Ratu pertama yang Inggris punya."
Got you, Jane tersenyum samar dan dalam hening yang cukup panjang. Ia berlagak berita itu sangat mengagetkan dan baru ke telinganya. Ya, walaupun tidak, tentunya.
"Ah, masa??" tanyanya, antusias.
"Iya!"
"Tapi, kan Putri sedang bersembunyi, seperti katamu barusan. Bagaimana mereka bisa mengalihkan kuasa kalau ia sembunyi?" Tiba-tiba saja, beberapa wanita lain mulai berkumpul di sekitar Jane dan Madam Isaac, ikut penasaran juga mengenai rumor yang dibawa oleh kurir berita terkenal dari Castle Combe itu.
"Aduh!" Madam Isaac menepuk tangan salah seorang wanita itu dengan kipas tangannya. "Masa kamu tidak dengar?"
"Apa?" sahut mereka, makin digerogoti oleh rasa penasaran.
"Ini semua konspirasi Putri!" serunya, mengundang beberapa orang lainnya untuk mendengar dan terus mendengar perkataan Madam Isaac. "Seperti jebakan, kalian tahu? Putri kan pintar! Ia pasti keluar kalau rencana ini hampir selesai dan mahkota-nya jatuh ke kepalanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
PORTRAIT
Fanfiction[ft. jung jaehyun] "I can even burn the entire land when it comes to you." • Jane, putri sulung Raja Henry VIII memutuskan untuk kabur dari istana dan berakhir di rumah Jeffrey Green, pelukis istana yang juga merupakan penulis. Jeffrey menjadika...