[warning. violence, blood] maaf untuk ketelatan peringatan di portrait selama ini.
•
Ketika Jane masih tinggal sementara di istana pusat yang merupakan Kastil Windsor di Windsor, ia sudah sering mendengar tentang Viscount Chavill--jauh sebelum dia terjebak dalam situasi tak mengenakan dengan pria tua itu di kediamannya ketika dia menyamar sebagai Josephine Anne dari Prancis.
Sekali, ia bertemu dengan pria yang gemar memuja tubuh wanita.
Pria membosankan, inteligensi yang buruk dan tampang yang tidak bisa digunakan untuk menjadi fondasi atas perilaku kurang ajarnya yang senang sekali terjebak di kamar wanita sembarang yang cantik demi 'memenangi' perang dengan hasratnya.
"Putri, kalau boleh jujur, kau sangat baik sudah mau mengundang gadis ini untuk datang di undangan pesta tehmu."
...dan putrinya yang brengsek.
Mengapa pula Jane harus menceritakan dua orang itu? Benar. Karena dia tahu Viscount Chavill memiliki suatu informasi tentang reaksi sebenarnya duta tinggi atas kematian ibunya. Orang yang diincar olehnya adalah si Chavill sialan yang mau menyetubuhinya.
Ia memejam, membayangkan perkataan James hari itu, tentang informasi masuk dari kurir yang dimasukkan ke dalam istana.
"Kalian ingat dengan orang-orang yang diutus Raja ke perbatasan dekat Skotlandia untuk meredakan efek reformasi?"
"Ya, James. Orang-orang itu bahkan tidak menyentuh perbatasan sama sekali."
"Pengecut." Kata seorang.
"Memang." John menyahut.
"Oh, ya, Viscount Chavill ikut diutus Raja. Tapi, ketika dalam perjalanan melintasi selat, katanya dia diserang oleh perampok kapal."
Jeffrey tertawa terbahak-bahak, disusul oleh teman-temannya yang lain atas perkataan konyol yang baru saja keluar dari bibir James.
"Yang benar saja! Keparat itu!" tawa Edward masih mendominasi ruangan.
Lama kelamaan, suasana hangat di ruangan itu berangsur hilang ketika orang-orang didalamnya mulai pergi dari sana dan mengerjakan bagian mereka tentang 'rencana' masing-masing yang juga merupakan anakan rencana dari proyek pengganti pemimpin secara paksa ini.
Tersisa Jane, memandang perapian yang tetap membuatnya hangat.
Kaki telanjangnya menyentuh lantai kayu kediaman Wright dengan ketakutan. Seolah saja pikirannya bermuara di satu titik.
"Jane."
Jane pikir itu Jeffrey. Tapi, ketika ia menghadap ke belakang, ia malah menemukan James disana.
Pria itu berdiri menghadapnya juga, mata ke mata dan menyodorkan kepadanya sebuah surat yang dibalut kertas pembungkus besar--membuatnya mengira-ngira apakah yang akan menantinya didalam sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
PORTRAIT
Fanfiction[ft. jung jaehyun] "I can even burn the entire land when it comes to you." • Jane, putri sulung Raja Henry VIII memutuskan untuk kabur dari istana dan berakhir di rumah Jeffrey Green, pelukis istana yang juga merupakan penulis. Jeffrey menjadika...