6

684 58 4
                                    

Hari sudah semakin sore Changbin masih betah dengan Laptop yang berada di pangkuannya dan Hyunjin yang bersandar di bidangnya.

"Kakak jangan pulang yaaa~" rengek Hyunjin sembari mengalungkan tangannya di tengkuk leher Changbin.

Changbin mengusak rambut Hyunjin, sesekali ia kecup juga rambut berwarna baby pink itu.

"Besok kita kepuncak sayang kaIau harus siap siap kan? Aku mau habisin waktu sama keluargaku yah" ucap Changbin sembari mengecup bibir tebal Hyunjin. Hyunjin menganggukan kepalanya menurut dengan permintaan Changbin.

"Kakak aku siapa kamu?" Tanya Hyunjin tiba tiba.

"Kau emm...." Changbin pura pura berpikir keras ia memijat pelipis mata nya agar terlihat bahwa ia sangat lelah.

"Kakak iihhh~" Rengek Hyunjin, Changbin terkekeh gemas melihat pemuda itu kesal karena sikap nya.

"Sugar Daddy? Atau kamu mau jadi kekasihku?" Tanya Changbin, Hyunjin mendongakkan kepalanya menatap Changbin dengan lekat.

"AKU MAU JADI PACAR KAKAK" ucap Hyunjin sembari memeluk erat tubuh kekasih nya.  Changbin kembali terkekeh melihat tingkah Hyunjin yang menurutnya kekanak kanakan.

"Maafin aku fel..." batin Changbin.
.
.
.

"DADDY PULANG" teriak Changbin saat memasuki Mansion nya.

"DADDY HUWAHHH" Yongbin berlari kepelukkan Daddy nya dengan menangis dengan sangat keras.

"Hey sayang kamu kenapa hm?"

"Daddy hikss...ada kakak Ayen dia bilang dia mau hiksss jadi Mommy Binne, Bin..Hiksss gamau Huwaaaah" tangisan Yongbin semakin kencang membuat Changbin pusing dibuatnya, untung saja ia masih menyayangi anaknya dan tidak berakhir  dengan membentaknya.

"Dengerin Daddy yaa, Mommy kamu itu cuman Mom Felix udah yah jangan nangis jagoan Daddy cup cup cup" Ajaibnya seketika Yongbin berhenti menangis, tak lama kemudian mucul seorang pemuda yang menjadi sumber tangisan Yongbin.

"KAK ABIN" pemuda itu berteriak dengan kencang lalu berlari memeluk Changbin dari belakang.

"Kakak Jeje kangen,kenapa kakak pulangnya lama banget kemana dulu sih!!" Protes Jeongin, Changbin terkejut karena tiba tiba ada yang memeluknya dari belakang.

"Jeje kamu ini apa apaan sih?, Lepas ga! Nanti Yongbin nangis lagi"Jeongin tidak mendengar ia malah mempererat pelukannya.

"Jeje mau lepasin, tapi ada syarat nya"

"Syarat apaan?"

"Jeje mau ikut kakak kepuncak buat nemenin kakak kerja gamau tau!!"

Changbin menghela nafasnya, ia sangat lelah dengan sikap kekanak-kanakan Jeongin.

"Yaudah tapi cuman 2 atau 3 hari doang ya jangan lebih"

"Yeeee makasih kak Abin sayang kak abin" Ucap Jeongin sembari loncat loncat bahagia. Changbin hanya terkekeh gemas melihat tingkah Adiknya itu.
Tanpa mereka sadari sedari tadi ada seseorang yang mendengar percakapan mereka sambil menahan air matanya agar tidak terjatuh.

"Kak Abin kenapa kak abin ajak Jeje doang Hiks.."

.
.
.

Malam harinya Changbin sibuk dengan Ponsel miliknya, ia sedang berbicara dengan seseorang melalui ponselnya, Iya duduk di balkon kamarnya ditemani dengan secangkir kopi dan Laptop yang berada di pangkuannya

Felix duduk dihadapannya dengan memasang puppy eyes nya, ia pun mengerutkan keningnya terheran heran karena tiba tiba Istrinya bertingkah seperti itu.

Poligami Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang