19

350 33 15
                                    

Hari pernikahan semakin dekat, Felix memilih melarikan diri ke luar negri dengan alasan ada pemotretan mendadak ia meninggalkan Yongbin sendirian di rumah membuat anak berpipi gembul itu sering murung hal itu membuat Changbin lebih sering pulang ke rumah istri pertamanya untuk menemani bocah itu. Namun hari ini Changbin harus ke kantor karena ada meeting mendadak membuatnya harus membawa Yongbin ke kantor. Ia sangat geram dengan Felix karena meninggalkan tanggung jawab begitu saja, ia tau setiap malam anaknya selalu menangis di kamar karena merasa kesepian namun bocah itu tidak menunjukan kesedihannya di depan nya dan selalu pura pura tersenyum.

"Selamat Pagi Tuan Seo, Selamat pagi tuan muda" sapa para karyawan berpapasan dengannya yang hanya dibalas senyuman oleh keduanya.

"Dad Binne mau makan~" rengek Yongbin sembari bergelayut manja di lengan sang ayah.

"Yaudah nanti Daddy pesenin makanan anak Daddy tunggu dulu disini ya sayang Daddy harus kerja" ucap Changbin saat mereka tiba di ruangannya. Yongbin hanya mengangguk lalu mendudukan diri di sofa yang berada di ruangan tersebut.

30 menit berlalu Yongbin tetap duduk manis sembari membuka lembaran-lembaran kertas yang tak lain adalah buku pelajarannya.

Cklek

Tiba tiba saja pintu ruangan terbuka membuat bocah gembul itu mau tak mau harus menengok melihat siapa yang membuka pintu, dalam hati nya berharap semoga orang suruhan Daddy nya yang mengantarkan makanan karna sungguh perutnya terasa sangat sakit karena menahan lapar.

Yongbin membelalakkan matanya karena terkejut "H-hai" sapa seorang pemuda bersurai blonde sebahu orang itu sungguh asing baginya apalagi dengan perut yang membuncit membuatnya ketakutan.

"Siapa kamu?" Tanya nya dengan tatapan dingin menutupi ketakutannya.

"Aku Hyunjin mama kamu halo Yongbin" ucap Hyunjin sambil mendekat kearah bocah itu lalu memeluknya sambil mencubit pipi si bocah.

"Aaaaak kamu lucu banget mama sayang Yongbin" Yongbin terkejut dengan ucapan Hyunjin namun ia merasa kehangatan dalam pelukan pemuda itu membuatnya menyamankan diri dalam pelukan.

"T-tapi mama Binne itu Mommy Felix" cicitnya lirih.

"Ah itu...emmm....begini jadi mama istri kedua Daddy kamu, dan kamu tau sebentar lagi kamu mau punya adek bayi liat perut mama" ucap Hyunjin sembari mengelur perutnya yang membuncit.

"Mama makan dedek bayi? Kenapa dimakan??!!!" Yongbin menaikkan nada bicarannya.

"Aahh bukan begitu nak, kalo kita mau bayi kita harus mengandung kaya gini nanti kalo udah 9 bulan dedek bayi nya baru keluar" Hyunjin tersenyum saat melihat anak tirinya mengangguk.

"Tapi Mommy juga mau punya dedek bayi kenapa perutnya nggak membesar kaya mama?"

"Ya ampun gemas nyaaa... Nanti kamu tanya Daddy kamu aja ya mama gak berani ngasih tau kamu" ucap Hyunjin sambil mencubit pipi gembul si bocah.

"Mama boleh peluk?" Yongbin tidak menjawab pertanyaan Hyunjin justru anak itu langsung memeluk mama tiri nya dengan senang hati.

"Yongbin mau dedek perempuan biar bisa Binne jagain nanti ya mama ya?" Yongbin menatap Hyunjin dengan sangat imut.

"Ya ampun iya sayang nanti kita liat ya jenis kelamin ade kamu Binne mau nemenin mama? Soalnya Daddy kamu itu sibuk terus"  adunya kepada si bocah gembul.

"Binne ma—"

Kruuuk

Yongbin tersenyum kikuk malu karena tiba tiba perutunya berbunyi.

"Ya ampun anak mama belum makan ya? Kesiannya emang Mommy kamu gak masak dirumah?" Yongbin menggeleng dengan ekspresi sedih ia merindukan Mommy nya pemuda manis itu sangat jarang menghabiskan waktu bersamanya akhir akhir ini.

Poligami Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang