37

328 38 12
                                    

Hai hehe...

.
.
.
.
.

Di ujung koridor rumah sakit, Felix mengintip ke arah ruang rawat Changbin di depan sana keluarga Seo tengah berkumpul dengan terduduk lemas di lantai rumah sakit.

Tak lama kemudian dokter keluar dari ruang rawat dengan raut wajah yang sulit di artikan. Ia tidak dapat mendengar apa yang dikatakan dokter karena jaraknya yang cukup jauh.

Setelah dokter berbicara, Jeongin menangis meraung-raung ah ia mengerti apa yang terjadi, seketika kakinya melemas Felix menangis sambil memeluk lututnya.

"Hikss kakak..." Gumam nya sambil menjambak rambutnya.

"Kak Bin tungguin Fel ya hikss..."

Felix berlari keluar rumah sakit dengan air mata yang masih mengalir.

Disini Felix sekarang, di sebuah jembatan sepi yang tak jauh dari rumah sakit tempat suaminya di rawat, Felix berdiri di atas pembatas jembatan. Selangkah lagi ia akan menyusul suaminya.

"Kak Changbin hikss... Aku gak mau sendirian  maaf kak maaf hikss. Buat apa aku hidup kalo semua orang benci sama aku hiks... Buat apa kak huhuh..."

Felix menatap ke bawah, ah di tengah malam begini air nya pasti sangat dingin mungkin Felix akan cepat mati membeku jika begitu.

Felix memejamkan mata bersiap untuk melompat dan....

Greb

Seseorang memeluk pinggang nya lalu menariknya untuk turun dari atas sana.

Felix menatap orang itu dengan tak percaya matanya kembali berkaca-kaca lalu membalas pelukan orang itu dengan sangat erat.

"Kamu pikir dengan cara bunuh diri gini bisa nyelesain masalah? Dasar bocah bodoh" ucap orang tersebut dengan nada mengejek.

"Kak Changbin maafin aku hikss..."

Ya orang tersebut adalah Changbin suaminya.

"Aku nyelamatin kamu dua kali loh Fel" ucap Changbin dengan kekehan di akhir.

"Heh bocah buluk aku rela ketusuk pisau biar kamu tetep hidup loh... Eh kamu malah mau loncat jembatan gini aku gak ngerti lagi cara pola pikir kamu" Felix tersenyum mendengar Changbin memanggilnya seperti itu ah itu mengingatkan nya saat pertama meraka berjumpa.

"A-aku kira hiksss kakak ninggalin aku hikss" Felix terus menangis di dada Changbin sambil mendusel manja hal itu membuat Changbin meringis kesakitan. Ayolah luka jahitannya belum sepenuhnya sembuh.

Changbin mengajak Felix ke Apart nya yang tak jauh dari sana...

Changbin dan Felix tengan melakukan Cuddle di atas ranjang. Changbin memeluk Felix dari belakang sambil tertidur menyamping.

Mereka harus meluruskan masalah bukan?

"Kak?" Changbin hanya membalasnya dengan gumaman.

"Tadi aku liat Jeongin nangis-nangis di ruang rawat kamu, itu kenapa ya?"

"Aku meninggal"

Deg

Mendengar itu bulu kuduk Felix berdiri, Jantung nya berdetak dengan tak beraturan.

"Apa kak Changbin jadi hantu?" Batin Felix lalu mengepalkan tangannya merapal doa, air matanya mengalir saking takutnya. Ah Felix sangat benci dengan dengan hal berbau mistis.

Poligami Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang