Poligami

16

Mengandung unsur🔞

5 bulan kemudian

Changbin benar benar menikahi Hyunjin saat pulang dari Bali, kini hubungan pernikahan mereka sudah berjalan 4 bulan perut Hyunjin mulai membesar dan calon anaknya sudah mulai aktif menendang nendang perutnya, Changbin memutuskan untuk membeli rumah baru untuk Hyunjin dan anak nya tinggali serta beberapa pelayan untuk membantu dan menemani Hyunjin.

Banyak yang tidak percaya dengan pernikahan kedua Changbin yang dirayakan besar-besaran, banyak juga yang membicarakan dan menjelek-jelekan Hyunjin karena dia menjadi duri dalam rumah tangga orang lain.

Saat ini Changbin memutuskan untuk menginap di rumah Hyunjin setelah 3 hari berada di rumah Felix. Ia melangkahkan kakinya untuk memasuki rumahnya.

"Sayang papa pulang" teriak Changbin dari lantai bawah, mereka memutuskan memanggil satu sama lain dengan panggilan mama papa katanya biar romantis.

Hyunjin turun dari lantai atas dengan langkah yang sangat hati hati agar tidak salah langkah dan mengancam nyawa calon anak mereka "Papa?" Changbin cukup peka untuk menyadari bahwa istrinya kesulitan berjalan karena perutnya yang membesar, ia membantu istrinya untuk turun dari tangga dengan hati hati.

"Tumben kamu pulangnya hari weekend pa, emangnya kamu gak main sama Yongbin?"

"Hari sabtu ini aku mau ngabisin waktu sama kamu dulu besok nya baru sama Yongbin deh gapapa kan ma?"  Hyunjin tersenyum cerah mendengar ucapan suaminya sungguh ia tidak keberatan berbagi waktu dengan anak tirinya.

"Gapapa dong kan emang udah kewajiban kamu" ucap nya sambil duduk di pangkuan suaminya.

Changbin memeluk istrinya dengan posesif sambil meletakan dagu nya di cekung leher istriny"Ma aku kangen nih" Hyunjin tau betul kata 'kangen' yang di maksud oleh suaminya itu.

"Gendong aku ke atas tapi~" ucap Hyunjin dengan manja sedangkan Changbin menelan ludah dengan susah karena membayangkan betapa berat istrinya yang tengah berbadan dua itu.

"S-sayang gimana kalo kita ngelakuin disini aja" bujuk Changbin, mendengar ucapan Changbin dengan segera pemuda manis yang tengah duduk di pangkuannya itu mendelik tidak suka.

"Kenapa! kamu gak mau gendong aku hah?! Iya aku tau aku sekarang berat hiks....a-aku gak seramping Felix lagi sekarang hiks" mendengar istrinya terisak membuatnya panik seketika.

Hyunjin hendak berdiri namun pinggangnya di tangan oleh sepasang lengan kekar. " Ngga gitu sayang, ayo aku gendong" Changbin menggendong Hyunjin ala bridal style sambil meringis menahan sakit pada pinggannya.

Brak

Sesampainya di kamar mereka Changbin menutup pintu dengan kakinya lalu menurunkan Hyunjin di ranjang dengan perlahan.

"Pa jangan kasar-kasar ya aku gak mau baby kenapa napa"..

"Iya sayang aku pasti pelan kok" ucapnya lalu melumat bibi sang istri yang terlihat begitu menggoda di matanya.

Changbin melepas pagutan diantara mereka ketika merasa istrinya butuh pasokan oksigen, ia menyelusuri leher jenjang sang istri tangannya tak tinggal diam ia melepas kancing kemeja tidur yang di kenakan oleh Hyunjin lalu mencubit puting sang istri membuat sang empunya meringis kesakitan.

"Eunghhh...Dad ahhh"

Changbin berhenti sejenak lalu memandang wajah Hyunjin yang berada di bawah kukugannya.

"Ah kamu cantik banget Sayang"

Changbin turun dari ranjang melepas seluruh pakaiannya dan juga pakaian yang di kenakan oleh pemuda manis yang tengah berbaring itu.