30

378 42 13
                                    

Hai
.
.
.
.
.

Cklek

Pintu kamar terbuka Felix segera menoleh kearah pintu yang terbuka, menampilkan sosok suaminya yang berdiri di ambang pintu.

"Fel?" Panggilnya membuyarkan lamunan Felix.

"I-iya kak" Felix sangat takut dengan Changbin ia takut di salahkan jika Hyunjin kehilangan bayi nya.

"Apa kabar?" Tanya nya lembut sembari berjalan ke arah ranjang sang istri.

Felix terkejut dengan sikap Changbin yang sangat lembut, padahal ia sudah mempersiapkan diri jika suami nya itu akan membentak dan memakinya.

"B-baik kak, gimana Hyunjin? M-maaf kak aku gak sengaja aku gak berniat nyakitin hyunjin" cicit nya lirih dengan tubuh gemetar.

"Gapapa Fel, Hyunjin baik-baik aja kok bayi nya juga lahir dengan selamat. Kamu gak salah Fel emang dari awal Minho selalu mancing² kan? Ini gak sepenuh nya salah kam
u kok..."ucap Changbin sembari mengusak pucuk kepala sang istri lalu menarik lengan Felix untuk masuk kedalam pelukannya.

Ah rasa hangat ini, Felix sangat rindu dengan hangatnya pelukan Changbin.

"Hikss...m-maaf kak coba aku bisa hamil hiks... P-pasti aku jadi satu-satunya istri kamu kan? Gaakan ada Hyunjin, kak Minho maupun Wooyoung aku egois maaf kak hikss..." Felix menangis di pelukan Changbin dengan tersedu-sedu.

"Maaf karena aku udah main di belakang kamu selama ini kak" batin Felix.

"Ssssttt udah Fel, kamu gak salah kamu udah lahirin Yongbin buat aku itu lebih dari cukup sayang..." Bisik Changbin di telinga sang istri, Felix menggeleng ribut menyangkal ucapan sang suami.

"K-kalo hiksss udah cukup k-kenapa hiksss kakak nikah sama Hyunjin waktu tau aku keguguran terus harus angkat rahim?" Ucap Felix dengan semakin mengeratkan pelukannya pada sang suami.

"Maaf Fel" bisik Changbin dengan lirih.

Changbin menarik dagu Felix untuk menatapnya. "Apa kamu masih cinta aku Fel?" Felix terdiam sejenak menatap mata sang Suami yang berkaca-kaca.

"A-aku—" Changbin tersenyum miris mendengar Felix yang menjawabnya dengan tergagap.

"Lupain Fel, besok gimana kalo kita jalan bertiga sama Yongbin? Udah lama kita gak jalan bertiga" ajak Changbin sambil tersenyum hangat, melihat senyuman Suaminya Felix merasa dadanya sesak.

Felix mengangguk sambil memberikkan senyuman kepada suaminya, ah Changbin sangat rindu senyuman hangat yang terukir di bibir Istri pertamanya itu. Changbin mengecup bibir sang istri melumatnya dengan perlahan tanpa ada rasa nafsu di dalamnya, ah iya masih mencintai istrinya ternyata rasanya masih sama seperti saat mereka berkencan dulu. Tanpa sadar Felix meneteskan air matanya ia begitu merasa bersalah kepada suaminya Felix sangat amat teramat mencintai Changbin nya.

Changbin terlebih dahulu melepas pagutan dengan sang istri. "Gimana kalo kita tidur bertiga sama Yongbin? Aku kangen kalian berdua" ucap Changbin, Felix mengangguk menyetujui keinginan suaminya. Ia begitu merindukan keluarga kecilnya.

.
.
.

"Binne?" Yongbin yang tengah membaca buku di sofa nya menoleh kearah sumber suara.

"Daddy" teriak nya heboh lalu melompat kepelukkan sang Ayah.

"Aduh jagoan Daddy manja nya" ucap Changbin sambil mengusap punggung sang anak, Yongbin menenggelamkan kepalanya di leher sang ayah lalu menatap Felix sekilas dan membuang muka. Sakit? Jelas Felix sangat sakit hati dengan sikap dingin yang di berikan anaknya.

Poligami Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang