23

337 34 16
                                    


.
.
.

"Gimana enak ga sepupu gue?"

Plak

Seonghwa yang duduk bersebelahan dengan Hongjoong tiba tiba saja memukul kepala pemuda itu.

"DASAR SEPUPU GATAU DIRI! BUKANNYA MARAHIN MALAH DITANYA BEGITU!!! OTAK LO MANA OTAK!!!!" teriak Seonghwa.

Changbin mengelus dada nya sabar dia mah sama kelakuan sahabatnya. Begitu juga dengan yang lainnya.

"Lagian gue sebel banget sama tu anak, dia bilang nya kalo dia itu straight tapi pas gak sengaja liat foto Changbin dia malah ribut sendiri pengen di kenalin dan asal lo tau ya Bin, lo itu objek fantasi dia giliran udah beneran tidur bareng tu anak malah gak mau keluar kamar. Sekalian nya keluar kamar buat makan doang terus masuk kamar" adunya kepada para sahabatnya.

"Emang lo gak coba buat ngajak dia ngobrol Joong?" Tanya Chan dengan sedikit berbisik.

"Udah tapi dia selalu nolak, gue takut dia bundir"

"Coba deh Bin lo yang bujuk dia" usul Seonghwa dan di setujui oleh sahabatnya yang lain. Jadi mau tidak mau ia harus membujuk sepupu dari sahabatnya itu.

Hongjoong mengantarkan Changbin kelantai atas letak keberadaan Kamar Wooyoung.

"Semoga berhasil ya Bin" bisik Hongjoong sambil menepuk pundak Changbin. Setelah itu ia kembali turun ke lantai bawah.

Tok tok tok

"Apaan sih Joong di bilangin gue gak peduli sama tamu tamu lo, udah lo pergi aja!!" Teriak Wooyoung dari dalam kamar.

"Woo buka ini saya Changbin"

Brak

Terdengar ada sesuatu yang besar terjatuh lalu tak lama kemudian Wooyoung membuka pintu dengan hanya menggunakan bathrobe berwarna merah muda.

"H-hai" sapa Changbin dengan tersenyum kikuk sedangkan Wooyoung yang berada di depannya hanya menatap dengan wajah datar.

"Ngapain kesini?" Tanya nya dengan nada yang terkesan ketus.

"Kata sepupu kamu, kamu gak mau keluar kamar kenapa?"

"Ga pengen aja, badan saya masih sakit apalagi bagian ini" ujar Wooyoung sembari memegang pantat nya.

"M-maaf ya Woo"

"Minta maaf doang gak ada guna nya mending sekarang kamu bantuin saya" ucap Wooyoung lalu mengajak Changbin memasuki kamarnya, Changbin tak menolak ia segera memasuki kamar sepupu dari sahabatnya itu.

.

.
.
.
.

Felix tengah menikmati coklat panasnya dengan berbagai macam Cookies yang ia buat sambil menonton Film horor kesukaannya di ruang tengah.

Dan di meja makan ada Hyunjin yang tengah memakan buah apel dengan Minho yang membantunya mengupas buah itu.

"Makasih kak" ujar nya saat Minho memberikan potongan terakhir.

Minho berdiri dengan hati hati karena pinggang nya masih terasa nyeri akibat pergelumuhan panasnya dengan sang suami kemarin malam.

Hyunjin yang sedari tadi memperhatikan gerak gerik Minho pun mengerti apa yang terjadi dengan madu nya itu.

Poligami Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang