9

576 50 4
                                    

Jangan lupa vote sama komen yaa....
.
.
.
.
.
.
.
Changbin saat ini tengah bersandar pada headboard ranjang nya dengan laptop di pangkuannya.
Tok tok tok

Suara pintu di ketuk mengalihkan perhatiannya.

Cklek

Ia membuka pintu dan melihat seorang pemuda dengan baju tidur kotak kotak garis garis kuning Dan jangan lupakan kacamata bulat yang bertengger apik di hidungnya.

Ya siapa lagi kalau bukan Yang Jeongin adik sepupu nya sendiri.

"Kakak~" rengek nya sembari mengelayut di tangan kanan Changbin.

"Apa Je?" Tanya nya sembari mengusak surai hitam yang lebih muda.

"Ih kakak lupa yah Jeje kan mau tidur sama kakak" ucap nya lalu melenggang masuk ke kamar yang lebih tua.

Ia mendudukkan diri disamping adiknya yang sudah   berbaring di ranjang nya.

"Jangan macem macem yah Je kakak cape banget"

"Iya Kak Abin bawel.."

Setelah itu Changbin pun ikut berbaring di samping Jeongin dan perlahan mereka mulai terlelap.

Drrrrrt drrrrt drrrrt

Changbin terbangun karena suara ponsel nya. Ia mengambil Ponselnya yang berada di meja nakas  yang berada di samping

"Halo siapa ini?"

Changbin tidak melihat namanya terlebih dahulu karena matanya benar benar terasa berat.

"Kakak bukain pintu nyaa"

"Iyah tunggu sebentar" Ucap nya lalu mematikan sambungan telpon. Ia melirik kearah Jeongin yang sedang tertidur pulas disamping nya.

"Kenapa sih Je manis banget jadi pengen ajak main kuda kudaan kan" batin Changbin.

"Mikir apaan sih Bin gila lo ya" gumam nya lalu beranjak menuju pintu.
Cklek

"DADDY!" Saat pintu terbuka ada anak berumur 5 tahun  Yang memeluk kakinya dengan erat.

"KEJUTAN" ucap seorang Pria yang berdiri di belakang anak itu.

"Fell? Kok kamu ada disini sayang?" Tanya nya sambil membalas pelukan Yongbin Putranya.

"Kejutan dong hehe" ucap nya sembari terkekeh kecil.

Changbin segera keluar dari kamar dan mengajak anak dan Istrinya ke kamar lain.

"Loh kak kita mau kemana?"

"Ke kamar sebelah"

"Ngapain?"

"Tadi Jeje ngerengek mau tidur di kamar kakak yaudah deh aku izinin, kita gak macem macem kok sayang cuman tidur doang" ucapnya. Dan hanya dibalas anggukan oleh Felix. Jujur ia benar benar tidak suka dengan adik sepupu Changbin yang satu itu karena Jeongin terang terangan menyatakan cinta kepada suaminya ini.

.
.
.

Sesampainya di kamar...

Changbin merebahkan putranya yang sudah tertidur lelap di gendongannya.

"Binne keliatan nya cape banget ya.." ucapnya seraya mengusak surai hitam milik anaknya. Tak lama setelah itu sebuah tangan mungil melingkar di perut nya, ia menoleh kebelakang dan mendapat kan Istrinya yang tengah tersenyum manis ke arahnya.

"Sayang kenapa hm?" Tanya nya sembari berbalik dan memeluk Istri 'kesayanganya'.

"Kangen~" rengek nya. Membuat Changbin semakin mempererat pelukannya.

Poligami Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang