𝗘𝗺𝗦𝗮 28

1.3K 44 5
                                    

🦋Haii🦋

🦋Ketemu lagi dengan EmSa🦋

🦋Kangen EmSa gak?🦋

🦋Jangan lupa tiga hal ya:🦋

🦋1.FOLLOW🦋

🦋2.VOTE🦋

🦋3.KOMEN🦋

🦋Kalo ada TYPO kasih tau🦋

🦋OKE SEKIAN DULU🦋

🦋OKE SEKIAN DULU🦋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








"Ra kenapa ra? RA LO MAU KEMANA"teriak Arthvana.

Mereka bertujuh segera mengejar Sabhira yang telah jauh didepan mereka. Mereka berlari tanpa memperdulikan lagi tatapan kagum dari para pekerja disana.

"RA WOI RA"

"SABHIRA TUNGGU KAMI WOI"

"RA LO MAU KEMANA"

"SABHIRAAAAA"

"Woi cepet anjing!"sarkas Emerick.

Mereka segera menaiki motor mereka masing-masing setelah melihat Sabhira menaiki taksi.

Sabhira terus saja berlari tanpa memperdulikan teriakan keenam abangnya dan tunangan nya. Ia segera memberhentikan taksi dan menyuruh supir taksi itu melajukan mobilnya dengan sangat cepet nenuju mansion Candra.

"Tolong Pak di cepetkan lagi ya pak"mohon Sabhira. Padahal laju taksi itu begitu cepat tapi menurut Sabhira itu sangat lambat.

"Sabar ya ini lagi lumayan macet. Saya gak bisa lebih cepet lagi kalo lagi macet"jawab Sopir taksi itu.

Perasaan Sabhira semakin tak menentu. Ia takut terjadi apa-apa dengan keluarganya. Ia juga sangat siapa yang menerornya bahkan membuat Sabhira malu satu sekolah dan terpecahnya persahabatan Sabhira, Amora, Anita, Viola, dan Erika.

Beberapa menit kemudian, taksi yang dikendarai Sabhira telah sampai dimamsion Candra. Sabhira sudah membayar taksi itu. Ia berlari memasuk mansion.

Betapa terkejutnya Sabhira melihat keluarganya sudah terduduk dilantai dengan tangan dan kaki terikat dan juga mulut mereka yang dilakban.

Tatapan semua orang kini teralihkan sepenuhnya kepada Sabhira. Semua keluarganya memandangnya dengan tatapan permohonan agar terlepas dari ikatan itu.

Sabhira tambah terkejut melihat ketiga sahabatnya yang bernasib sama seperti keluarganya tapi yang membedakan hanya mulut sahabatnya tak di lakban. Mereka bertiga pun sama menatap Sabhira tapi bukan dengan tatapan permohonan tapi tatapan tajam yang menyirat kebencian. Tapi ia bingung kemana satu lagi sahabatnya itu? Kenapa hanya tiga yang ada didepan sana?pikir Sabhira.

EmSa (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang