EmSa 45

679 29 6
                                    

Hai

Apa kabar semua?

Absen yok dari daerah mana aja nih?

Kalo author dari Palembang xixixi

Udah berapa lama ya author gak up?

Lama banget ya

Hehe sorry ya ya ya

♡HAPPY READING♡•••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

♡HAPPY READING♡






"Sabhira!"

Secara bersamaan mereka menoleh ke asal suara. Sabhira mematung melihat kondisi orang tersebut. Ia perlahan mendekat dengan air mata yang kembali mengalir deras kearah dia yang mematung di tempat seraya menatap Sabhira lekat.

Setelah tiba tepat didepan orang itu yang sebenarnya adalah Papa nya. Sabhira segera memeluk erat Arcano. Arcano yang kesadarannya kembali pun segera membalas pelukan putrinya dengan begitu erat.

"Papa apa kabar hiks?"tanya Sabhira semakin menenggelamkan kepalanya di dada Arcano.

"Ini Sabhira? Putri Papa?"bukan nya menjawab Arcano malah bertanya dengan linglung antara percaya dan tidak.

"Iya Pa iya ini Sabhira putri Papa hiks hiks."

"Sabhira kembali?"

"Iya Pa Sabhira balik hiks, Sabhira gak akan pergi lagi Pa hiks Sabhira janji,"

"Putri Papa beneran gak pergi?"

"Enggak Pa enggak! Sabhira gak pergi,"

Arcano semakin memeluk Sabhira dengan erat tanpa memperdulikan tatapan orang lain yang meringis melihat pelukan itu. Semoga Sabhira gak ancur Pikir mereka.

"Udah Pa udah, kasihan Sabhira sesak nanti Papa peluk kuat banget."celetuk Mary yang tak di perdulikan Arcano.

"Papa!"lanjut Mary kesal.

"Apa sih mah!"jawab Arcano marah karna terganggu, ia pun melepaskan pelukan nya.

"Udah pelukan nya!!"

"Siapa lo ngatur-ngatur gue?!"

'Astaga bokap gue makin tua malah makin gaol!!' Bantin Sabhira kaget.

"Gue bini lo!"

"Cuma bini aja sok banget ngatur gue! Bini gue bukan cuma lo!"

"SIAPA HAH?! SIAPA PEREMPUAN YANG UDAH BUAT  LO BERPALING DARI CEWEK SECANTIK GUE?!" teriak Mary marah dan ntah sejak kapan terdapat sapu di tangannya.

EmSa (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang