EmSa 11

2K 64 0
                                    

𝗝𝗔𝗡𝗚𝗔𝗡 𝗟𝗨𝗣𝗔 𝗩𝗢𝗧𝗘 𝗔𝗡𝗗 𝗖𝗢𝗠𝗘𝗡 𝗬𝗔 𝗚𝗨𝗬𝗦

Hari senin adalah hari yang paling-paling di sukai ralat di benci semua siswa-siswi karna mereka harus melaksanakan uparaca bendera, yaiyalah uparaca bendera yakali upacara pemakaman kan gak lucu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari senin adalah hari yang paling-paling di sukai ralat di benci semua siswa-siswi karna mereka harus melaksanakan uparaca bendera, yaiyalah uparaca bendera yakali upacara pemakaman kan gak lucu. Sryna murid terutama murid perempuan banyak sekali yang mengeluh, seperti sakit perut lah, make up luntur, kulit nanti jadi hitam, dan lain sebagainya, tapi semua yang siswa yang berkomentar seperti itu seketika terdiam melihat tatapan tajam dari kelompok guru-guru terkiller. Semua murid menelan saliva nya susah payah karna tatapan mematikan yang di berikan para guru apalagi hukuman yang menanti mereka jika terus-menerus berkomentar tak jelas.

Padahal para pahlawan kita dahulu berjuang mati-matian agar bisa membuat negara tercinta kita ini merdeka, tapi kenapa di zaman kita sekarang ini cuman yang nama nya melaksanakan upacara bendera harus saja ada ancaman hukuman terlebih dahulu baru mau yang nama nya upacara. Apalagi banyal yang alasan sakit padahal tak berniat melakukan upacara.

Seperti yang di lakukan ketujuh pemuda tampan yang saat ini berada di rooftop sekolah. Mereka asik-asiknya bermain game lah, makan, bercanda, tidur, dan lainnya karna memang di rooftop telah tersedia sofa, kulkas, kipas angin dan play station (PS), dan peralatan lainnya, sehingga membuat ketujuh pemuda tampan itu sangat yang nama nya berkunjung ke rooftop.

Siapa lagi ketujuh pemuda tampan tersebut kalo bukan anggota inti Wings of Death, yaitu Emerick dkk. Dan yang telah menyiapkan semua barang-barang yang ada di rooftop tersebut adalah Emerick sendiri.

Mereka bertujuh sangat menikmati angin sepoi-sepoi yang menerpa wajah mereka satu-persatu, tanpa menghiraukan semua murid di bawah sana yang sudah banyak kali mengeluh kepanasan.

"Rick lo kan Ketos tuh ya"celetuk Rizal sambil bertanya yang di jawab anggukan kepala dari Emerick.

"Terus lo juga anak pemilik nih sekolah"sambung Rizal bertanya lagi.

PLETAK

"BANGSAT"umpat Rizal karna kepalanya di di tempeleng oleh Dimas.

"Langsung inti nya aja bego"ucap Dimas ngegas.

"Yee orang yang gue tanya bukan lo"ucap Rizal dengan raut wajah santai nya.

"Lo lama-lama mintak di tampol juga ya sat"ucap Dimas seraya mengangkat tangan nya ingin menampol wajah cakep Rizal, tapi sebelum tertampol Rizal terlebih dahulu berlari dan bersembunyi di belakang tubuh tegap Emerick.

"Coba aja kalo bisa wlee"tantang Rizal sambil menjulurkan lidah nya mengejek.

"Sini lo kalo berani jangan ngumpet aja lo di belakang Emerick"ucap Dimas.

"Ck. Udah sih kalian ini kayak anak-anak aja berantem terus"lerai Bagas.

"Heh lo juga sok-sok an nasihati mereka kalo ujung-ujung nya lo berantem juga"ucap Arthvana.

EmSa (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang