𝗘𝗺𝗦𝗮 34

1.6K 58 109
                                    

🎉Hai🎉

🎉Apa kabar?🎉

🎉Nunggu EmSa up gak?🎉

🎉Absen emoji yok🎉

🎉Spam komen ya?🎉

🎉Jangan lupa nge Vote juga🎉

🎉Kalo ada TYPO kasih tau🎉

🎉Udah dulu🎉

"SABHIRAAAAAAA"pekik semuanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"SABHIRAAAAAAA"pekik semuanya

"Hai"ucap Sabhira dari pintu kantin seraya berjalan mendekat kearah Emerick dan lainnya yang masih mematung di tempat.

"Kenapa nau nyiram mereka?"tanya lagi Sabhira.

"I-ni be-ner lo Ra?"tanya David dan Dimas terbata-bata tanpa menjawab pertanyaan Sabhira.

"Iya elah. Emang lo pikir gue setan atau hewan gitu hah?!"jawab Sabhira ngegas.

"Serius ini elo Ra?"tanya Rizal.

"Ck. Emang mau siapa lagi"jawab Sabhira malas.

"Seriusan ini Sabhira adek gue kan?"sekarang giliran Arthvana.

"Iya abang ku Daniel eh salah Arthvana"jawab Sabhira gregetan.

Arthvana masih tak percaya jika didepan nya ini adalah adek kandungnya. Ia sedari dulu sangat ingin memeluk, bermain bersama, melalukan apapun kesukaan mereka bersama, tapi karna kejadian satu tahun lalu harapan nya pupus seketika. Kini harapan itu dapat terwujudkan lagi. Arthvana dengan Sabhira hanya berbeda sebelas bulan. Dan juga Arthvana dengan Delia hanya berbeda sepuluh menit. Jadi mereka berdua kembar. Sedikit cerita, kalau Delia sekarang kelas 12 sama seperti Sabhira dan Arthvana saat ini. Tapi ia berbeda sekolah dengan kedua.

"Eh lo pukul gue siapa tau ini cuma mimpi"titah Bagas kepada Kyla.

Plak

"ADOHHH! HUAAA BERARTI INI GAK MIMPI"pekik Bagas yang menyadarkan semunya.

"HUAAA ADEK GUE MASIH HIDUP"pekik Arthavana.

"Sabhira lo kembali dek?"tanya Gefano dengan air mata yang udah mengalir di pipinya.

"Iya abang. Ini Sabhira"jawab Sabhira.

"HUAAA SABHIRAAA"teriak mereka Gefano, Arthvana, Dimas, Bagas, Rizal, dan David bersamaan seraya memeluk Sabhira dengan erat. Sedangkan Emerick masih mematung di tempat tapi dengan air mata yang mengalir deras.

"Ba-ng le-pa-sih gue se-sek"ucap Sabhira terbata-bata dan dengan terpaksa keenamnya melepaskan pelukan dengan muka yang tertekuk dan bibir mengerucut.

EmSa (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang