Haii
Udah follow?
Jangan lupa komen sama vote
Kasih tau kalo ada Typo
JANGAN JADI SIDER YA GUYS AUTHOR GAK LIKE!
Minimal tinggalin jejak!
Sudah tiga hari tetapi Sabhira belom juga mengunjungi orang tua nya. Ia bimbang, ia ragu dan ia takut untuk menemui mereka karna ia berfikir orang tua nya tak menginginkan nya lagi.
Sekarang Sabhira tengah bersantai tanpa memikirkan apapun lagi. Ia duduk tenang dengan ditemani beberapa cemilan dan minuman.
Sabhira kini sedang menikmati kegiatan yang akan dilakukan dibawah sana. Kenapa dibawah? Ya karna Sabhira kini duduk diatas pohon lebih tepatnya didahan pohon.
Di bawah sana sudah ada dua kubu yang bersiap memulai peperangan. Aura permusuhan terasa dengan jelas membuat Sabhira merinding.
"Ck. Lama amat mulainya keburu makanan gue habis nih!"kesal Sabhira.
Ntahlah, Sabhira hanya melihat mereka saling tatap-tatapan tanpa mengeluarkan suara sedikitpun. Ataupun gerak-gerik yang akan menandakan tawuran dimulai.
"Ini mau tawuran atau mau bikin saling suka?"tanyanya sendiri.
"Kan biasanya orang kalo tatap-tatapan bisa suka tuh ya nah ini lagi tatap-tatapan berarti nanti mereka saling suka dong? Wah, gawat ini nih."lanjunya panik sendiri.
"Udahlah biarin aje mending gue lanjut nonton sambil makan, moga jadi tonjok-tonjok kan."
Sabhira pun melanjutkan aksi menonton nya seraya mekanan cemilan yang ia beli tadi. Sebenarnya ia teramat bosan diatas pohon itu karna belom diadakan nya aksi adu jotos.
🦋🦋🦋🦋🦋
Lapangan yang luas kini menjadi tempat dua kubu saling menatap permusuhan satu sama lainnya. Tatapan nan tajam seolah menghunus siapa saja yang menatap mata itu.
Emerick kini berada dibarisan paling terdepan, oh salah Emerick bukan dibarisan melainkan berada paling depan seorang diri tanpa anggota inti lainnya.
Keadaan Emerick saat ini seolah mengatakan bahwa ia tak marah ataupun kesal. Malah ia sangat santai dengan kedua tangan tenggelam disaku jaketnya. Walaupun ia terlihat santai tapi tatapan matanya yang tajam dan menghunus membuat beberapa musuh menciut seketika bertatapan langsung.
"Napa jadi tatap-tatapan njir? Udah Berapa lama nih mata melek tapi gak kedip-kedip! Sakit njim mata gue!"kesal David tapi ia mengutarakan nya seperti bisikan.
"Sabar sat. Lo kagak lihat tuh anak buah si Elang pada gemeteran karna ditatap bos."ucap Rizal yang aa disebelah kiri David.
"Eh iya anjir, Gimana ya mata nya si bos pasti tajem banget tuh. Gue aja yang ditatap kayak biasa udah ketakutan apalagi ditatap tajam, behhh langsung pingsan kalik gue,"sahut Bagas yang berada disebelah kiri Rizal.
KAMU SEDANG MEMBACA
EmSa (END)
Ficção Adolescente#1 in disiplin [08 April 2021] #5 in tegas [08 April 2021] #4 in waketos [10 April 2021] #6 in kaptenbasket [10 April 2021] #7 in perusahaan [19 Mei 2021] #3 in tegas [02 Juni 2021] #6 in cinta [04 Juni 2021] #1 in tegas [10 Juni 2021] #2 in gangste...