JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN GUYS BIAR AKU SEMANGAT NULIS NYA
PERBANYAK YA
-(HAPPY READING)-
"Mah Sabhira berangkat sekarang ya Mah udah telat banget nih"
"Heh enak aja, masak dulu makanan untuk kami baru pergi"
"Mah pliss biarin Sabhira berangkat ya ini udah mau masuk"
"WOI LO DENGERIN APA YANG MAMA BILANG, MASAK DULU BARU PERGI"
"Tapi-"
"GAK ADA TAPI-TAPIAN, CEPAT MASAK ATAU GAK SAYA IJININ KE SEKOLAH"
Sabhira saat ini hanya pasrah mendengar ucapan Mama dan Kakak nya. Ia melihat ke ayah nya yang juga melihat dirinya, tapi ayahnya langsung mengalihkan perhatiannya hanya untuk tidak melihat wajah Sabhira, bukan karena kasihan tapi karena malas melihat wajah memelas yang ditunjukkan Sabhira kepadanya.
Sabhira ingin berangkat ke sekolah tapi atas paksaan orang tua dan kakak nya ia jadi tak berangkat ke sekolah saat ini, ia harus terlebih dahulu memasak untuk makanan mereka bertiga padahal Sabhira sendiri belum makan sedari semalam karna makanan tak ada yang tersisah untuk nya.
Jam menunjukkan angka tujuh kurang sepuluh menit yang berarti sepuluh menit lagi bel masuk sekolah berbunyi. Sabhira pun mempercepat memasaknya, ia tak ingin terlalu lama terlambat ke sekolah padahal ia tau bahwa ia tak bisa menghindari yang nama nya terlambat ke sekolah. Ia hanya ingin berangkat sekolah melebihi pukul tujuh tiga puluh.
Setelah selesai memasak ia sesegera mungkin menghidangkan makanan yang sudah ia buat ke meja makan. Ia melihat ketiga orang yang ia sayang tersenyum ke arah nya bukan senyuman yang untuk menghangatkan perasaannya tapi malah membuat dirinya was-was karena ia tahu kalau mereka bertiga hanya mengerjai dirinya saja. Sabhira pun tahu kalau makanan telah dimasak oleh para pelayan sejak jam enam tadi. Sabhira hanya memasak nasi goreng seafood karena jika ia memasak yang lain pasti ia akan sangat-sangat terlambat.
"Ini Pah Mah Kak makanan kalian, Sabhira berangkat dulu"ujar Sabhira.
"Ya sudah sana, muak saya liat muka kamu"ucap Arcano.
Sabhira pun mulai berjalan keluar mansion tapi sebelum keluar ia sempat melihat jam yang sudah pukul tujuh lewat lima belas menit. Sabhira keluar dari mansion dan berjalan menuju ke rumah yang sudah tak berpenghuni lagi yang berjarak dua rumah dari mansion Papa nya. Ia memasuki rumah kumuh yang terlihat dari luar saja tapi jika masuk kedalam rumah tersebut maka suasana yang di dapat sangat berbanding terbalik sama yang di luar, karena didalam rumah tersebut sangat banyak terdapat barang-barang mewah dengan ciri khas eropa.
Sabhira mempercepat langkahnya menuju garasi yang ada di rumah tersebut. Ia pun melihat benyak kendaraan yang harga nya sangat wow sekali seperti mobil dan motor sport. Ia memilih motor berwarna hitam dan ia segera menghidupkan mesin motornya dan melajukannya dengan kecepatan di atas rata-rata.
KAMU SEDANG MEMBACA
EmSa (END)
Teen Fiction#1 in disiplin [08 April 2021] #5 in tegas [08 April 2021] #4 in waketos [10 April 2021] #6 in kaptenbasket [10 April 2021] #7 in perusahaan [19 Mei 2021] #3 in tegas [02 Juni 2021] #6 in cinta [04 Juni 2021] #1 in tegas [10 Juni 2021] #2 in gangste...