Bel berbunyi pertanda semua murid keluar kelas untuk beristirahat.
"Tasya, Tasya!" teriak Riri dari jauh.
"Apa'an?" tanya Tasya lalu berbalik badan menatap Riri yang sudah ngos-ngosan.
"Ada berita baru buat lo. Lo tau nggak, ternyata ada anak baru di Sekolah kita!" seru Riri seraya mengibas-ibaskan tangannnya bak sedang kepanasan.
"Gue udah tau, dia sebangku kan, sama Ghazwan?"
"Itu juga sih, tapi bukan yang itu. Katanya anak baru itu, diboncengin sama Ghazwan ke Sekolah," ucap Riri sedikit mengompori.
"Ah yang bener lo? Emangnya lo tau dari mana berita itu?" tanya gadis itu dengan mengentak-hentakkan kakinya ke udara.
"Yaampun Tasya, lo tau kan gue itu punya grup ghibah di Sekolah. Membernya itu mulai dari kelas 1 sampai kelas 3, ya pasti lah gue tau."
"Tu anak, namanya siapa?" kata Tasya mulai penasaran dengan orang yang diboncengi Ghazwan.
"Kalo nggak salah namanya Clau-Claudiana Putri deh, dia anak X Ipa," ucap Riri. "Eh, itu orangnya dia masuk ke Toilet," lanjut Riri menunjuk kearah Toilet cewek.
"Ayo kejar!" pinta Tasya. Mereka pun mengejar gadis yang tengah berjalan ke Toilet.
"Heh, bocah ingusan!" sergah Tasya dengan melipat kedua tangannya depan dada.
Claudi yang tak tahu apa-apa, ia pun bertanya. "Ngapain ya, kok kalian langsung masuk gitu aja?" tanya Claudi dengan kening mengerut.
"Nggak usah banyak ngomong deh lo, masih anak baru juga udah caper aja sama Ghazwan!" Tasya menatap tajam ke gadis itu.
"Maksud kalian apa sih, ggmmphhh..." Belum selesai berbicara, Tasya keburu menutup mulut Claudi.
"Lo mending jauh-jauh sama Ghazwan, sebelum gue berbuat kasar sama lo!" ancam Tasya sontak membuat Claudi bergidik ngeri.
Terlihat cowok lengkap dengan almameternya tengah berjalan kearah Toilet, Ghazwan. Suara isakan membuat langkah kaki Ghazwan terhenti.
"Ngapain kalian? Claudi?!" Pintu toilet terbuka lebar dan menyaksikan Claudi yang sedang dibully oleh Tasya dan Riri.
"K-kak, tolongin aku." Claudi berlari dan memeluk Ghazwan detik itu juga.
Mereka berdua heran dengan Claudi yang langsung memeluk Ghazwan begitu saja.
"Heh! Enak banget lo meluk-meluk gitu aja! Dasar genit!" ketus Tasya sontak mengundang kemarahan cowok itu.
"JAGA MULUT LO YAH," tegas Ghazwan dengan telunjuknya mengarah tepat diwajah gadis itu.
Mendengar itu, Tasya berdecak kesal. "Wan, ngapain sih lo belain dia segitunya banget?" Sedangkan Riri, dia hanya terdiam kaku karena tak ingin dibentak juga oleh Ghazwan.
"Claudi ini Adik gue! Jadi kalian jangan macam-macam sama dia, atau kalian bakal berhadapan sama gue!" bentaknya lagi, membuat kedua gadis itu melototkan matanya tak percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALRARA [ END ] ✓
Teen Fiction📌 BELUM REVISI "Diem atau gue tendang?" -Al "Pantang menyerah, sebelum disayang."-Rara Berkisah tentang seorang pria yang awalnya dingin, cuek, kini berubah menjadi BADBOY dan BUCIN terhadap wanita yang bernama Rara. Alfareza Putra Ramadan. Pria di...