#sekarang mood kalian gimana? Me :")
Setelah 2 hari kepergian Devan. Rara belum juga berhenti menangis atas kepergian sahabatnya itu. Suasana duka masih menyelimuti rumah Rara dan juga dirinya.
Wanita paruh baya datang bersama suaminya menghampiri Rara yang sedang termenung dijendela kamarnya.
"Rara? Kamu jangan sedih lagi yah, tante sama om juga sangat merasa sedih atas kepergian Devan. Tapi, kamu jangan terlalu larut dalam kesedihan. Ingat, Devan akan sedih jika kamu belum ikhlas atas kepergiannya." jelas wanita tersebut sambil mengusap-usap rambut Rara. Namanya Tante Kia dan Om Bram."Hiks tapi, Rara belum siap tante kehilangan orang yang Rara sayang." ucap Rara mengusap air matanya yang terjatuh kepipi. "Rara udah kehilangan almarhumah mama Rara sejak kecil. Jujur, Rara belum bisa ikhlas atas kepergiannya. Dan sekarang Devan, iya pergi ninggalin Rara untuk selamanya hiks. Rara udah berharap Devan akan lindungan Rara setelah iya pulang dari luar negeri. Tapi kenyataannya..." lanjut Rara, ucapannya terpotong ketika Kia memeluknya dengan erat diikuti pula tangisan mereka berdua.
"Hiks tante tau kamu udah kehilangan orang yang kamu sayang. Tapi, kamu masih ada tante, om, sepupu, dan tante kamu disini. Kamu harus kuat! Ingat, Devan paling nggak bisa liat perempuan nangis. Apalagi yang nangis itu kamu, orang yang iya sayang," ujar Kia, lalu Bram ikut menasehati Rara yang telah dianggap sebagai anak sendiri.
"Rara? Om tau kamu itu anak yang kuat. Kamu sayang sama Devan. Dan benar apa kata istri om, kamu harus belajar ikhlasin Devan pergi. Yahh?" Ucapan Bram mampu menenangkan Rara.
Rara hanya tersenyum dan dibalas oleh mereka dengan senyuman pula.
¤¤¤
Beda halnya, rumah Al tampak ramai orang. Hari ini adalah hari dimana Al akan bertunangan dengan perempuan yang sama sekali iya tidak kenal. Jangankan kenal, melihat mukanya saja belum pernah. Mobil mewah Lamborghini Gallardo berwarna kuning terparkir didepan rumah Al dan menampilkan seorang perempuan memakai kebaya berwarna cream dengan rambut disanggul, iya turun dari mobil bersama lelaki paruh baya dengan jas hitam.Al yang kini memakai kemeja batik tampak gugup, pasalnya dia belum tau siapa perempuan itu. Ratna dan Claudi masih setia berdiri disamping Al, begitupun Bagas yang langsung menyambut kedatangan calon besan dan menantunya itu.
Mereka sempat mengobrol, lalu masuk dengan wanita anggun tersebut. Tak banyak tamu yang datang kepertunangan Al, tapi, Al tak mempermasalahkannya dan lebih baik seperti itu.
"Nah Rania... ini Al calon suamimu." Bagas memperkenalkan Al dengan wanita tersebut yang bernama Rania.
"Hai, aku Rania, kamu pasti Al kan?" tanya Rania.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALRARA [ END ] ✓
Teen Fiction📌 BELUM REVISI "Diem atau gue tendang?" -Al "Pantang menyerah, sebelum disayang."-Rara Berkisah tentang seorang pria yang awalnya dingin, cuek, kini berubah menjadi BADBOY dan BUCIN terhadap wanita yang bernama Rara. Alfareza Putra Ramadan. Pria di...