6. PERTEMUAN TERAKHIR

3.2K 199 14
                                    

#spam komen "Next"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

#spam komen "Next"

Al membuka jaket NIKE New Black miliknya, dan mengenakannya ketubuh Claudi. Malam itu suasana tampak mencekam, Ratna diculik oleh Bagas. Mereka tiba dirumah Bagas dengan tepat waktu. Beberapa anak buah berdiri disamping Bagas, serta kedua anak buah yang kelahi dengan Al, datang lagi dan memegang kedua tangan Claudi. Iya sempat memberontak, namun, kekuatannya tak sebanding dengan mereka. Sang kakak tidak tinggal diam, iya langsung menghajar anak buah itu tepat disamping bibirnya.

Bugh!

Ditengah-tengah perkelahian itu, Bagas lalu membuka suara. "Wow... finally you guys also came to papa's house!" ucap Bagas sambil bertepuk tangan seolah kemenangannya.

"Lepaskan mama saya!" sergah Al diikuti pula telunjuknya menunjuk depan muka Bagas.

"Tidak semudah itu kamu mengambil dia!" Al menoleh kearah Ratna yang sudah melirik kesakitan. Pasalnya iya diperlakukan seperti orang gila yang dipasung. Dengan tidak tega, Claudi langsung berlari menghampiri Ratna. Namun, belum sepenuhnya melangkah kedepan iya keburu dihadang oleh anak buah tersebut.

"Kamu ingin mama dan adik kamu bebas?" Pertanyaan apa itu? Tentu saja Al ingin mereka hidup tenang.

"Tentu," jawab Al dengan muka datar.

"Ikut dengan saya ke-Inggris, atau menikah dengan anak klien saya minggu ini?" Setelah mendengar syarat dari Bagas, Al seketika terdiam kaku tanpa sepatah kata pun.

"Tidak! Saya tidak ingin ikut bersama anda ataupun menikah dengan orang yang tidak saya cintai!" tolak Al bernada tinggi.

"Ohh... jadi kamu lebih memilih mereka berdua tidak hidup tenang? Ingat, saya bisa saja melakukan hal yang lebih kasar dari ini!" Kali ini iya tidak bisa menolak lagi, mungkin ini adalah satu-satunya agar mama dan adiknya bisa hidup tenang.

Al menatap mama dan adiknya yang sudah menggeleng agar tidak mengikuti perkataan Bagas. Iya menarik napas dan membuangnya dengan kasar. "Baik, saya akan menikah. Tapi, jangan paksa saya untuk pergi meninggalkan mama dan adik saya! Dan juga, jangan ganggu mereka lagi!" tegas Al menyetujui apa yang diucapkan oleh papanya.

"Oke... kalau begitu, kalian bisa pergi. Tapi ingat, kamu harus menepati persyaratan tadi! Atau tidak, saya akan cari kamu dan mereka bisa habis ditangan saya!" ancam Bagas pelan tapi tajam.

Al tidak menjawab, iya hanya berbalik dan menyelamatkan mama dan adiknya. Setelah itu mereka pun pergi meninggalkan rumah Bagas begitu saja.

¤¤¤

Rumah Rara sudah ramai orang yang mengenakan pakaian hitam dengan beberapa tangisan orang yang melayat.
"Hiks... Dev, kenapa lo ninggalin gue? Lo pernah janji nggak bakal ninggalin gue!" Bukan hanya tangisan Rara, tetapi juga keluarga Devan ikut menangis dan membacakan surat yasin untuk Devan yang sudah terbaring dengan kain kafan menutupi tubuhnya.

ALRARA [ END ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang