32. PANTANG MENYERAH, SEBELUM SAYANG

1.6K 90 1
                                    

Happy Reading❤

Baru saja keluar dari ruang UKS, sudah ada Al yang berdiri dengan melipat kedua tangannya depan dada. Raya yang mengetahuinya seketika tersenyum.

Apa Al khawatir sama gue?
batinnya dengan kedua pipi yang memerah.

"Kakak apa-apa'ansih? Gara-gara kakak, kaki Rara itu melepuh tau nggak!" kesal Claudi yang sudah geram dengan sikap Al.

Al mengacuhkan bahunya bodo amat. "Salah sendiri," ucapnya enteng.

Tentu saja itu membuat Rara kecewa, dia mengira Al akan peduli padanya. Kenyataannya, tidak sama sekali.

"Al, gue minta maaf yah," kata Rara lembut.

Pria itu menaikkan satu alisnya. "Hemm," gumamnya tanpa menoleh kearah Rara.

Senyum terukir dibibir Rara. "Makasih, yah." Baru saja Rara ingin memegang lengan Al, pria itu dengan cepat menepisnya.

"Nggak usah pegang-pegang," ucapan Al membuat Claudi bertambah kesal. Sebegitu bencinya Al dengan Rara.

Al pun enyah meninggalkan Rara dan Claudi yang masih berdiri di depan UKS. Iya pergi begitu saja, tanpa sepatah kata pun.

"Kalau bukan kakak gue, udah lama gue slending!" kesal Claudi menatap punggung Al yang kian menjauh.

"Yaudah yuk, Ra. Gue anter lo ke kelas," lanjutnya dan Rara pun mengangguk setuju.

¤¤¤

Keesokan harinya...

Alarm dihp Rara berbunyi, iya pun terbangun dan melihat jamnya.

"Astaga! Gue salah atur jam lagi! Mana udah jam segini, aduh bisa telat nih gue." Spontan Rara turun dari kasurnya dan masuk ke kamar mandi dengan terbirit-birit.

Selesai mandi dan memakai seragam sekolah, iya angsung berpamitan kepada Frita yang juga siap untuk berangkat kerja.

"Tante, Rara berangkat sekolah dulu ya," ucapnya sambil mencium punggung tangan Frita.

"Nggak makan dulu, Ra?" teriak Frita pada Rara yang sudah berlari keluar rumah.

"Nggak, tan? Rara udah telat banget nih," jawab Rara lalu membuka pintu mobilnya dan berlalu pergi.

Selang beberapa waktu, Rara pun tiba di sekolah. Iya berlari kearah koridor dengan tergesa-gesa, tanpa sengaja iya menabrak seseorang dari arah berlawanan.

Ternyata yang iya tabrak adalah Al.
"Eh, punya mata nggak sih! Gue lagi jalan malah lo tabrak," celoteh Al dengan tatapan tajamnya.

Rara yang tersungkur jatuh kelantai pun bangkit. "Sorry-sorry, gu..." Rara menjeda ucapannya.

"Ternyata lo, emang nggak punya mata apa gimana?" kata Al dengan senyum sinisnya.

Rara menarik napasnya dalam-dalam dan membuangnya. "Sorry yahh, Al. Tapi, lo sendiri kenapa nggak masuk kelas, kan hari ini ada ulangan," ujarnya lembut.

"Bukan urusan lo," ketus Al lalu meninggalkan Rara yang masih berdiri ditempat.

"Gue samperin nggak yah? Tapi, kalo gue samperin gue nggak masuk ulangan dong. Au ah! Mending gue masuk kelas aja. Nanti baru gue samperin, Al," monolognya sembari melangkahkan kakinya berlari menuju ke kelas.

¤¤¤

Setelah belajar mengajar selesai, bel istirahat pun berbunyi. Al, Gilang, dan teman-temannya langsung menuju kantin.

ALRARA [ END ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang