30. DIEM ATAU GUE TENDANG

1.4K 86 1
                                    

Happy Reading❤

Pagi pun tiba. Setelah sarapan bersama Claudi dan Mamanya, iya pun berpamitan untuk berangkat ke sekolah. "Ayok, Claudi," ajak Al seraya mengambil tas ranselnya. Setelah itu, mereka pun mencium punggung tangan Ratna.

Claudi yang tadinya tengah memakai tali sepatu, iya pun bangkit dan keluar bersama Al. Baru saja Al membuka pintu mobilnya, suara tak asing memanggilnya.

"Pagi, Al," sapa wanita itu dengan memperlihatkan deretan giginya.

Al membuang napas kasar dan memutar bola matanya malas. Iya tak mengubris sapaan itu, iya langsung masuk kemobil.

"Eh, Ra? Mau berangkat bareng?" tanya Claudi ketika melihat Rara yang menatap Al cemberut.

"Ha? Iya deh, biar gue tambah deket lagi sama, Al," kata Rara diakhiri dengan kekehan kecilnya.

"Yaudah, ayok masuk," kata Claudi. "Lo duduk di depan yah," bisiknya dan Rara hanya mengangguk antusias.

Mereka pun masuk kemobil dan menusuri jalan raya. Rara menoleh ke Al yang sedang fokus dengan muka datarnya. Sedangkan Claudi sedang asyik memainkan benda pipihnya.

"Al?" panggil Rara dengan nada lembut.

Pria itu tak menjawab, bahkan menoleh pun tidak. Entah dia sedang sakit leher, atau sedang sariawan. Rara tak tahu, dia berdecak kesal karena dikacangin. Kacang mahal!

"Al, besok bukannya ada ulangan yah. Gimana kalo kita belajar bareng!" seru Rara. Iya hanya ingin memecahkan keheningan di dalam mobil, tapi lagi-lagi Al tak menjawab.

Rara melirik kearah Claudi, namun sama saja. Claudi juga sangat sibuk dengan ponselnya, membuat Rara menghembus napas kasar. Aha! Kali ini dia punya ide, agar Al mau mengajaknya berbicara.

"Aww... sakit...," lirih Rara berpura-pura dengan memegang kepalanya.

Claudi sontak kaget mendengar ringisan dari Rara. Begitu pun Al, tiba-tiba pria itu rem mendadak.

"Lo kenapa, Ra?" tanya Claudi panik.

"Aww... ke-kepala gue sakit. Aduh sakit banget." Lagi-lagi Rara ber akting, membuat Claudi semakin khawatir.

"Aduh gimana dong? Yaudah kalo gitu, kita anterin lo pulang aja yah. Lo istirahat aja, nggak usah sekolah dulu." Rara melototkan bola matanya, dia kembali mencari alasan yang tepat lagi.

"Di rumah gue nggak ada orang. Tante sama sepupu gue lagi nggak di rumah, aww..." dusta Rara. Padahal Leon sedang asyik nonton upin-ipin di rumah.

Al hanya menyimak dan memasang wajah datar. "Mending lo pulang aja, nanti biar Claudi yang nemenin lo." Demi induk ayam serta anak-anaknya, Al membuka suara.

Aduh... mikir Ra
Gue alesan apa lagi yah?
Ayo mikir-mikir
batin Rara.

"Enggak. Gue nggak mau pulang, gue cuman emmm..." Rara menjeda ucapannya. Berfikir sejenak, namun otaknya kali ini sedang tak bersahabat nampaknya.

"Cuman apa?" tanya Al menatap tajam wajah Rara. Iya mencari letak kebohongan wanita itu, mungkin saja Rara sedang caper padanya.

Detak jantung Rara sudah memburu, ditatap tajam oleh Al membuatnya panas dingin. Kan Rara jadi salting woy!

"Lo bohong ya?" Al menjauhkan kembali wajahnya, membuat Rara bernafas lega.

"Sekali lagi gue tanya, lo bohong kan?" Rara menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Heheheh, iya. Kok lo tau gue bohong?" Wanita itu cengengesan membuat Claudi ingin sekali melemparnya ke dasar laut.

Claudi kembali bersandar ke jok mobil, seraya menatap benda pipihnya lagi. Dia tidak marah, karena dia tau Rara pasti ingin diperhatikan oleh Al.

ALRARA [ END ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang