9. ANEH

2.3K 170 6
                                    

Bel berbunyi pertanda semua murid masuk kedalam kelasnya masing-masing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bel berbunyi pertanda semua murid masuk kedalam kelasnya masing-masing.
Rara duduk disamping dekat dinding dan dia menoleh kearah luar kelas, dia mencari sesuatu.

"Alfaresa Putra Ramadan?" Semua murid diabsen satu persatu, sekarang giliran nama Al.

"Kemana Al?" tanya ibu Ajeng, sembari meletakkan buku absen dimejanya. Dan berjalan kearah Rara yang tengah celengak-celenguk dari luar kelas.

Diluar ada Claudi yang memberikan kode terhadap Rara. Mulutnya hanya berkomat-kamit tanpa suara, untung saja Rara paham akan maksudnya.

"Sekali lagi saya katakan, dimana Alfaresa?" tanya bu Ajeng lagi.

Tak ada yang menyahut. Rara mengangkat tangannya dengan gugup. " iya, kamu?"

Rara bingung harus memberikan alasan apa. Jika dia bilang, Al pergi ketoilet, pasti bu Ajeng tak akan percaya. Karna itu adalah satu-satunya cara agar murid lain bisa bolos.

"Al masih di UKS bu. Katanya lagi nggak enak badan." gumam Rara dengan penuh pemberanian.

"Baik kalau begitu," bu Ajeng kembali kemeja nya dan menyebutkan satu persatu absen yang ada dibukunya.

Rara masih bingung dengan Claudi yang memintanya untuk berbohong kepada bu Ajeng. Dan dimana sebenarnya Al? Apa dia bolos? Lah, mana mungkin, dia kan orangnya nggak suka bolos, terus pinter lagi. Beberapa pertanyaan kini muncul dibenak Rara.

¤¤¤

Raya berada didepan kelas Claudi, iya menunggu sambil melipat kedua tangan didepan dadanya.

1 menit...

3 menit...

6 menit...

8 menit...

"Claudi lama banget sih keluar kelasnya? Bisa jamuran nih gue, nungguin dia disini terus!" Rara mendesah kesal sambil menghentakkan kakinya kelantai.

Hari itu percaya tidak percaya, Rara khawatir dengan Al yang tak kunjung datang. Dan sekarang dia perlu penjelasan juga, agar dia bisa menjawab pertanyaan bu Ajang nanti.

"Rara?" Iya berbalik karena merasa ada yang memanggil namanya.

"Kok, lo lama banget sih keluar kelasnya?" tanya Rara kesal dan mengerutkan bibirnya.

"Biasalah. " jawab Claudi enteng.

"Udah, lupain. Sekarang gue cuman minta penjelasan tentang Al, kenapa loh nyuruh gue buat bohong ke bu Ajang? Terus, sekarang dia mana? Kok nggak balik-balik kekelas? Gue mau jawab apa sama bu Ajeng, hiks!" jelas Rara, memberi pertanyaan yang banyak kepada Claudi.

"Oke-oke, gue jelasin yahh. Jadi gini.." Claudi berhenti berucap dan berfikir sejenak. Kalo gue ngasih tau ke Rara, tentang Kak Al udah tunangan ama Rania. Nanti yang ada Rara nggak mau deket-deket lagi sama Kak Al dan rencana gue bisa gagal, buat deketin kak Al sama Rara. Huft! batin Claudi.

Tanpa sadar namanya sudah dipanggil-panggil oleh Rara, beberapa kali.
"Clau! Clau! Claudi!!"
teriak Rara sambil menggoyangkan-gayangkan bahu Claudi yang dari tadi pikirannya entah kemana.

"Clau!! Claudi!!" panggil Rara berkali-kali.

"Ha, iya? Kenapa?" Lamuannya terhenti karna Rara terus saja memanggil-manggil namanya.

"Lo kenapa ngelamun sih? Kan gue minta penjelasan dari lo!"

"Oiyya, jadi gini, kak Al itu sekarang lagi bolos, soalnya nyo... nyokap lagi sakit dirumah, iya lagi sakit hehehe. " gumam Claudi diakhiri dengan tertawa lirih.

"Emang nyokap lo sakit apa?" tanya Rara heran.

"Dia... sakittt... kepala, iya kepala." ucap Claudi berkata bahwa mamanya sakit kepala, tapi yang dipegang adalah perut.

Rara mengerutkan keningnya. "Kepala atau perut?" tanya Rara mulai curiga.

"Kepala sama perut. Awalnya sakit perut, terus pindah kekepala." katanya terbata-bata.

"Ohhh... yaudah kalo gitu, kita kekantin yuk. " ajak Rara lalu meraih lengan Claudi.

Untung aja Rara nggak tau, kalo sebenarnya Kak Al bolos karna Rania. Tuh anak manja banget dah, mau makan aja pake panggil kak Al segala! Ngancem-ngancem lagi ke Papa! kesal Claudi dalam hati.

Langkah mereka terhenti dikantin milik bi Sum. Suasana kantin sangat ramai siswa-siswi, Claudi dan Rara memilih makan gado-gado. "Bi, gado-gado 2 porsi yahh, nggak pedes!" teriak Claudi dari meja yang paling ujung. Bi Sum hanya membalasnya dengan jempol.

"Oiyya.. nanti sore lo dateng kerumah gue yahh. " pinta Rara.

"Emang mau ngapain?"

"Gue cuman pengen ngajakin lo lari-lari sore keliling komplek. Kita kan satu komplek. Lo mau nggak? Anggap aja ini gantiin yang kemarin, kita nggak jadi kepantai. " ajak Rara sembari menatap bi Sum yang tak kunjung datang membawa pesanannya.

"Mau! Nanti gue ajak kak Al juga, gimana?"

"Ajak aja."

Ditengah-tengah obrolannya, bi Sum datang membawa 2 porsi gado-gado.
"Ayo, silahkan." Bi Sum kembali mengambil nampan berwarna coklat miliknya.

"Makasih, bi" ucapnya serentak.

"Iya, kalo gitu bibi permisi yahh." Bi Sum enyah dari hadapan mereka.

Rara dan Claudi langsung menikmati baksonya masing-masing. Hingga akhirnya...

"Woi!! Makan nggak ngajak-ngajak!" Gilang datang-datang langsung mengagetkan Rara dan Claudi dengan memukul meja.

"Iihh..! Dasar telur rebus! Bisa nggak sih dateng-dateng itu yang sopan, jangan pukul meja! Udah tau gue kagetan." murka Claudi karna sendoknya terjatuh kebawah meja dan sudah kotor.

"Sorry-sorry. Nih gue ganti sendoknya." Gilang mengambil sendok dan memberikannya kepada Claudi.

"Btw Gilang mana? Katanya ke UKS, gue cari kok nggak ada." ucapnya lalu ikut bergabung dengan mereka dimeja yang sama.

"Dia bolos." jawab Rara tak lupa mengunyah bakso dimulutnya.

"Hah?"

"Mulut lo bau, ueeekk!!" ejek Claudi berpura-pura ingin muntah.

"Dasar ikan asin! Awas aja kalo sampe lo naksir ama gue!" ancam Gilang.

"Idihh... ogah gue naksir sama cowok yang modelannya kaya lo!"

"Gue juga ogah kali sama lu!" dusta Gilang. Sebenarnya dia naksir dengan Claudi, tapi karna gengsinya yang terlalu tinggi, dia harus mengorbankan perasaannya.

"NYIMAK!" kata Rara sudah lelah mendengar ocehan mereka berdua.

"Ooiyya... nanti sore lo dateng, kerumah gue yah Lang." ajak Rara.

"Okee." Gilang menaikkan dua jempolnya.


" Gilang menaikkan dua jempolnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


ALRARA [ END ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang