38. GALAK

3.6K 118 13
                                    

Happy Reading❤
Jangan lupa tinggalkan jejak yah!

"Iya, Ma. Zoni pulang sekarang," ujar Zoni kepada seseorang disebrang sana.

"..."

"Assalamualaikum."

"Siapa?" tanya Rara pada Zoni yang sudah memasang raut wajah kesal.

"Nyokap. Katanya dia mau ke Jakarta, dan gue disuruh pulang sekarang," ketusnya.

Rara menatap sekilas Al yang tengah duduk di teras rumah. "Jangan dong," rengeknya.

"Nggak bisa, Ra. Kalo gue nggak pulang sekarang, nyokap gue bisa omelin gue," ucapnya membuat Rara melemas. "Yaudah kalo gitu gue balik yah, titip salam buat nenek lo." Zoni menepuk bahu Rara, lalu enyah meninggalkan Rara dan Al.

Gadis itu duduk dikursi dekat, Al. Cowok itu sesekali melirik kearah Rara.

"Apa lo liat-liat?" kata gadis itu ngegas.

"Galak amat, jangan galak-galak dong. Entar cantiknya hilang." Rara yang mendengar itu merasa geli, tetapi juga sedikit blushing.

"Nggak jelas," ketusnya. "Mending sekarang lo pergi, gue mau istirahat udah malem," lanjutnya tapi cowok itu malah menggeleng.

"Enggak, aku kan masih kangen sama kamu," ucapnya lembut.

Rara memutar bola matanya malas. Sekarang iya memilih memainkan hp-nya, sedangkan Al, cowok itu tetap menatap wajah Rara.

"Ngapain lo liatin gue lagi?" tanyanya dengan sedikit salting.

"Kamu kangen sama aku kan? Jawab aja, jangan gengsi," ucap Al dengan menaik turunkan kedua alisnya.

"Pfftt... pede amat mang. Denger yah, hati gue udah mati rasa karna lo. Jadi, jangan ke pe de an."

Sedangkan Al, cowok itu malah tersenyum. Senyum manisnya terukir dari bibirnya. Bener-bener manis dan Rara rindu senyum itu.

"Apa lo senyum-senyum?" tanya Rara kembali ngegas.

"Si merah datang?" Bukannya menjawab, cowok itu malah balik nanya.

"Hah? Maksud lo?"

"Maksud aku, kamu lagi didatengin bulan?"

Rara terdiam dan mencoba mencerna ucapan Al tadi. Alhasil, dia mengerti maksud cowok itu. "Kepo!"

"Pasti iya, soalnya kamu jadi galak hari ini," kata Al dengan senyum menggoda.

Senyum itu, berhasil membuat kedua pipi Rara seperti kepiting rebus.

Nggak! Gue nggak boleh blushing

"Mending sekarang lo pulang, sebelum gue bener-bener tendang lo dari sini," ancamnya lalu mengangkat bokongnya dari kursi.

Cowok itu ikut berdiri, lalu ingin memegang kedua bahu Rara. "Ck! Jangan pegang-pegang! Lo itu udah nggak suci, jadi jangan sampe lo racunin otak gue yang masih suci ini," celoteh Rara membuat Al ingin sekali mencubit pipi gemasnya itu.

Boleh dikarungin nggak sih ni anak?

"Ra, jalan-jalan yuk."

"Ogah!" jawabnya cepat.

"Aku traktir deh."

"Ogah!"

"Aku bakal beliin semua yang kamu mau."

"O G A H."

Al menghela napas kasar, sedangkan gadis itu tersenyum sinis. "Imbang kan?"

"Kamu nggak papa?"

ALRARA [ END ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang