19. BORONG ES KRIM

1.6K 101 3
                                    

Zoni bangkit dari duduknya lalu mengambil jaket dan juga kunci motor miliknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zoni bangkit dari duduknya lalu mengambil jaket dan juga kunci motor miliknya. Dia keluar kamar dan menyalakan mesin motornya, setelah itu berlalu pergi dimalam yang dingin ini. Kurang lebih lima menit, iya pun tiba di suatu rumah yang ternyata adalah rumah Alfaresa Putra Ramadan. Pada saat mengetuk pintu rumah Al, iya tak sengaja mendengar pembicaraan Al dengan seseorang. Awalnya Zoni hanya ingin curhat dengan Al, tetapi kali ini iya berubah pikiran.

"Lo udah tau siapa korban dari kecelakaan itu?" ucap Al dengan seseorang di dalam telfon.

"Iya Al, namanya David."

"Namanya David? Trus, keluarga mereka dimana?" Zoni masih terus menguping dari balik pintu yang sedikit terbuka.

"Keluarga mereka itu nggak ada di Jakarta."

"Tapi, lo tau siapa yang udah bawa cowok itu ke rumah sakit?"

"Dia nabrak orang?" gumam Zoni.

"Gue tau. Namanya Rara Pratiwi, dia itu sahabat dari korban."

"Na-namanya Rara?" Coba lo kirim foto cewek itu,"

"Send photo."

"Gue minta lo dan anak buah lo, gimana pun caranya semua bukti harus musnah, termasuk mobil gue. Gue tunggu lo datang kesini dan bawa pergi mobil gue."
ucap Al lagi lalu mematikan panggilan tersebut.

"Arghhhh..." Al mengacak rambutnya frustasi.

Zoni yang mendengar bahkan melihat foto yang dikirm oleh lawan telfon Al, dia kaget karena dia tau siapa perempuan itu. Yah, Rara Pratiwi.

"Gue harus cari tau, mereka berdua punya hubungan apa dan juga tentang penabrakan itu." Zoni berjalan kembali ke arah motornya, lalu enyah meninggalkan tempat itu dengan diam-diam.

¤¤¤

08:11 PM

Seseorang sedang mengendor-ngedor pintu sang pemilik kamar tersebut. Beberapa panggilan tak juga ada sahutan dari dalam kamar, terpaksa iya harus mengedor pintu itu. Pria dengan kaos oblong berwarna hitam yang melekat pada tubuhnya, berada didepan pintu kamar Rara.

"Ra! Rara! Woi bangun woi! RARA PRATIWI! Lo tidur apa mati sih?! Bangun woi!" Itulah yang keluar dari mulut Leon, sepupu laknatnya.

Merasa tak ada sahutan dari dalam, iya pun mengendor-ngedor pintu kamar Rara dengan keras.

Ceklek...

Wanita dengan wajah bangun tidur dan sesekali menguap, akhirnya membuka pintu.

"Apa?" tanya Rara enteng dan suara khas bangun tidurnya.

ALRARA [ END ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang