18. PERASAAN YANG TERPENDAM

1.7K 127 15
                                    

Didalam mobil yang disetir oleh Al

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Didalam mobil yang disetir oleh Al. Rara menelan ludahnya lalu bertanya tentang mobil putih itu. Pandangan pria itu masih sama, dingin, lurus dan fokus. Rara semakin bingung dengan sikap pria itu, kadang-kadang dingin, kadang-kadang juga jelalatan. Iya menoleh kearah Al dengan sedikit gugup. Rara takut jika pria itu seolah-olah merasa dituduh oleh Rara, jika iya yang menabrak Devan.

"Al?" Pria itu menoleh dengan tatapan datarnya.

"Iya, kenapa?" Rara menarik napasnya dalam-dalam dan membuangnya.

"Mobil putih yang di rumah lo, kok ada lecetnya? Lo abis kecelakaan?" gumamnya basa-basi dan penuh pemberanian.

"Ohh... itu, mobil itu pernah dipake terus ketabrak." Rara membulatkan matanya dan bertanya lagi.

"Ketabrak? Tabrak apa emang?" tanya Rara. Belum mengeluarkan satu kata pun, tiba-tiba Al langsung rem mendadak.

"Eh, awas Al!" Anak kucing melintas tepat didepan mobilnya yang tengah melaju.

"Huh... untung aja kucing itu nggak ketabrak," ucap Rara mengusap-usap dadanya dengan lega.

"Lo nggak papa?" tanya Al dan disambut dengan anggukan oleh Rara. Pria itu langsung keluar membeli minum ke warung dekat mobil mereka.

Al membuka pintu mobil dan masuk kembali dengan sebotol air mineral yang berada digenggamannya. Iya menyodorkan air mineral itu dan Rara meraihnya.

"Sorry yah, gue tadi nggak fokus bawa mobilnya," kata Al meminta maaf.

Rara mengangguk dan tersenyum. "Iya nggak papa, yaudah kalau gitu kita lanjut pulang aja."

"Sebelum pulang gue pengen ngajakin lo ke suatu tempat, mau nggak?" Wanita itu mengerutkan keningnya, pasalnya iya bingung, Al akan membawanya kemana malam-malam gini.

"Kemana emang?" tanya Rara heran.

"Gue pengen ngajakin lo ke Restoran Segarra Seaside Escape. Lo belum makan kan?" Iya menatap Rara yang membukatkan mulutnya dan mengangguk pelan.

Al tersenyum, malam ini iya akan menyatakan sesuatu yang sudah lama iya pendam. Walaupun iya pernah menyatakannya, tapi itu hanya sepihak dan iya merasa kurang romantis, maka dari itu iya membawanya ketempat yang menurutnya romantis.

¤¤¤

Suasana tempat itu sangat indah dimalam hari. Live musik yang ada di sana menambah suasana tempat itu menjadi lebih romantis.
Rara dan Al duduk dan langsung memesan makanan. Setelah pesanan mereka datang, Al menggenggam tangan Rara yang masih merasa terpukau dengan pemandangan yang berada dipinggir pantai.

Sontak iya kaget, karena tiba-tiba Al memegang tangan dan menatapnya dengan intens.

"Ra?" Rara menatap Al balik tanpa menyahut. Pria itu berjongkok kebawah kaki Rara dan membuatnya menunduk.

ALRARA [ END ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang