11. BERUBAH TAPI SUKA

2.2K 165 4
                                    

#satu kata buat Claudi?#satu kata buat Gilang?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

#satu kata buat Claudi?
#satu kata buat Gilang?

Jam menunjukkan pukul 06:55 WIB. Pagi itu Rara tengah duduk dibangkunya sambil menatap layar hp-nya. Sesekali dia tertawa karna menonton film komedi milik Raditya Dika dichannel youtube. Beberapa murid sudah datang dan duduk dibangkunya. Tetapi, ada juga yang gibah, ngerjain PR dengan berjamaah, mukul-mukul meja, pacaran, dan nyanyi didepan papan tulis. Untung saja Rara memakai headset, jadi telinganya bisa aman ketika teman kelasnya menyanyi dengan suara fales.

"Pagi..," sapa seseorang dengan almamater yang melekat ditubuhnya.

"Pagi juga, Al." Bukan Rara yang menjawab tapi, siswi-siswi yang naksir dengan Al serentak menjawab.

Rara tak menengok. Headset yang iya pakai ternyata volumenya sangat lantang, sehingga iya tak mendengar sapaan Al disampingnya.

"Pagi, Ra!" sapanya lagi dengan nada keras.

"Ehh!" kaget Rara sembari mengusap-usap dadanya. "Huh... kirain siapa!" lanjutnya lalu membuka headset.

"Udah hampir 10 kali gue nyapa lo, tapi lo nggak denger," dusta Al langsung duduk disamping Rara.

"Hah? Yang bener? Sorry yah, soalnya gue pake headset. Jadi nggak kedengeran," ujar Rara seraya menatap Al, seperti ada yang aneh. Sifat dan cara pakaiannya. Al yang biasa cuek, nggak mau buka obrolan, dan rapi. Kini iya memakai almamater biru tua dengan baju yang keluar, serta rambut yang kurang rapi seperti biasanya.

"Enggak bercanda, oh iyaa. Nih, buat lo." Al mengulurkan tangan serta cokelat yang ada digenggamannya.

Yaampun... tau aja dia, kalo gue suka banget ama cokelat. batin Rara matanya masih tertuju pada cokelat yang dipegang Al.

"Udah diambil aja." Tanpa babibu Al langsung menarik tangan Rara, dan memaksanya untuk mengambil cokelat tersebut.

"Kok maksa sih?" tanya Rara heran dengan sikap Al hari ini.

Al mendegus kesal. "Bener nggak mau?"

"I... iya gue mau." Rara tersenyum ria dan menatap Al sekilas. "Makasih yah." lanjutnya.

"Iya sama-sama," balas Al menarik ujung bibirnya ketika melihat Rara sedikit gemas saat membuka cokelat pemberiannya.

Beberapa siswa-siswi pun masuk kekelas dengan tergesa-gesa. Kedatangan guru membuat kami seketika hening tak bersuara, begitupun siswa yang bernyanyi tadi.

¤¤¤

Rara berjalan kearah mading bersama Claudi. Tiba-tiba, ada yang memanggil namanya sontak iya berbalik dengan Claudi.

"Rara!" teriak pria tersebut dari kejauhan.

Claudi mengerutkan keningnya, pasalnya suara itu tak asing ditelinganya. Alfaresa Putra Ramadan.

ALRARA [ END ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang