Suara ponsel milik wanita itu berdering dan terletak dimeja belajarnya. Wanita itu bangkit dari kasurnya, lalu membuang napasnya dengan kasar. Iya menjawab telfon tersebut dengan suara khas bangun tidur.
Gilang Saputra Calling
"Iya, ada apa?" Wanita itu sesekali menguap karna nyawanya belum sepenuhnya terkumpul.
"Nyokap lo udah pulang kerja?"
"Belum kayaknya. Udah, langsung intinya aja. Gue pengen lanjutin tidur gue lagi."
"Jangan tidur mulu Claudi. Buruan datang ke Penjara sekarang."
"Ngapain?"
"Mau sunatan! Udah datang aja."
Wanita itu mendengus kesal ketika mendapat telfon dari Gilang. Padahal iya masih ingin melanjutkan mimpinya yang tertunda, semua gara-gara pria itu. Dengan terpaksa iya pun pergi ke Toilet lalu membasuh mukanya, agar terlihat lebih fresh. Klakson motor sudah berbunyi didepan rumahnya yang iya pesan tadi, dengan cepat iya langsung keluar dan berlalu pergi dengan Ojol
Motor itu terhenti sesuai alamat yang Claudi berikan kepada Ojol itu. Dia masih bingung kenapa Gilang menyuruhnya untuk ke Penjara sore-sore gini. Claudi mengeluarkan uang senilai 50.000 untuk membayar Ojol.
"Kembaliannya diambil aja," kata Claudi.
"Terima kasih." Ojol itu tersenyum dan menatap punggung Claudi yang kian menjauh.
Claudi berjalan dan menoleh kanan kiri untuk menemui orang yang menyuruhnya datang ketempat ini. Seseorang memanggil namanya, iya berbalik.
"Claudi!" Pria itu berlari kearah Claudi dengan tergesa-gesa.
"Lang, ngapain lo nyuruh gue datang ke Sini?" Wanita itu mengerutkan keningnya, pasalnya bukan mendapat jawaban, pria itu malah menarik lengannya dan membawanya ketempat yang ramai dengan jaket hitam serta beberapa Polisi.
Gilang menghentikan langkahnya begitupun Claudi.
"K-kak Al? Ngapain kesini? Kakak nggak ngelakuin yang aneh-aneh kan?" Pertanyaan itu keluar dari mulut Claudi ketika melihat Al dengan pria yang tak asing baginya, Zoni dan juga teman-temannya yang lain.
"Nanti kamu bakalan tau sendiri." Iya mengangkat sudut bibirnya. Ucapannya membuat wanita itu semakin bingung dan matanya tak sengaja menangkap sesosok lelaki paruh bayah dengan tangan diborgol oleh Polisi.
Flasback on.
Selesai acara makan-makan, mereka semua pergi kesuatu tempat untuk menjalankan misi mereka. Motor mereka terhenti disuatu rumah yang sudah tak asing bagi Al. Rumah yang menurut Al adalah neraka, dan itu adalah kediaman Bagas. Langkah demi langkah mereka masuk kerumah itu, bersama beberapa Polisi yang akan siap untuk mengepung Bagas dan juga perempuan jal*ang tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALRARA [ END ] ✓
Teen Fiction📌 BELUM REVISI "Diem atau gue tendang?" -Al "Pantang menyerah, sebelum disayang."-Rara Berkisah tentang seorang pria yang awalnya dingin, cuek, kini berubah menjadi BADBOY dan BUCIN terhadap wanita yang bernama Rara. Alfareza Putra Ramadan. Pria di...