12

2.7K 99 4
                                    

"Sial! Ke mana dia!?"

"Sebaiknya kita kembali saja. Perasaanku tidak enak, lagipula apa pentingnya membunuh orang tadi? Dia tidak membunuh salah satu dari kita juga."

"Tch!" Pria bertato naga yang menyerang Ayaka meludah. Saran dari temannya itu ada benarnya, tapi, ia merasa panas dan tertantang dengan olokan Macaroni barusan. Mungkin rasanya seperti bos yang mendapati anak buahnya sudah dibunuh, sehingga ia kesal dan harga dirinya ingin menuntut balas. Di dalam kepalanya, ia bisa membayangkan senyuman meremehkan Macaroni itu lagi, semakin lebar apabila ia mengurungkan niatnya. "Tidak! Aku bukan pengecut! Ayo kita cari si bangsat yang sudah cari gara-gara tadi!"

Rekannya pun hanya mengangkat bahu dan ikut berjalan. Lagipula, ia juga bosan di rumah terus menerus dan ia sudah terpuaskan di sana. Berolahraga malam dengan memburu Macaroni sepertinya sangat menarik juga kalau dipikir-pikir.

"Aku punya ide bagus. Bagaimana kalau kita berpencar? Yang berhasil membunuh orang tadi dapat jatah untuk main bersama rekan wanita kalian. Siapa tadi namanya? Eri?" Pria bertato naga itu merangkul dua orang pemuda yang terasa terjebak di sana. "Come on, aku tahu setelah kalian melihat kami menggilirnya tadi kalian juga ingin ikut bukan? Akui saja. Bukannya ini keberuntungan kalian? Kekasih Eri tadi sudah mati dibunuh si brengsek tadi, kalau kalian membalaskan dendamnya bisa jadi kalianlah yang jadi kekasih Eri berikutnya. Hehehe..."

Ajakan busuk setan itu membuat kedua pemuda di rangkulan kiri kanannya itu terdiam. Tidak. Mereka tidak sebangsat itu. Malahan, mereka merasa marah karena tak berdaya melihat salah satu rekan tim mereka digilir di depan mata mereka sendiri tanpa bisa apa-apa.

Nasib naas menimpa tim mereka. Salah satu dari mereka sudah tewas, sedangkan yang satu lagi masih digilir di rumah tim hitam ini. Kebodohan mereka menerima ajakan pria bertato ini benar-benar membawa mala petaka. Tim pria bertato ini kuat, itu benar adanya. Bahkan mungkin yang paling kuat. Ajakan untuk bekerja sama dengan imbalan akan melindungi ternyata hanyalah bualan belaka. Begitu sampai di markas tim hitam itu, semua senjata mereka dilucuti dan mereka pun resmi menjadi budak setelah pemimpin mereka yang sudah tewas dihajar dan ditendang keluar saat berusaha memberontak karena Sang kekasih, Eri, digilir di depan matanya.

Bangsat, mereka berdua sama-sama mengepalkan tangan ingin membunuh pria bertato sok akrab ini. Tapi, mereka tahu kalau berani macam-macam, mereka pasti mati. Memang menjijikan dan sangat menyayat hati, tapi yang bisa mereka lakukan sekarang hanyalah diam, menurut, dan menjual Eri untuk dijadikan mainan tim hitam bajingan ini.

Mereka pun berpencar, lebih tepatnya rencana sebenarnya si pria bertato adalah menjadikan kedua pria malang itu sebagai umpan untuk memancing Macaroni. Ia dan rekannya dengan santai menunggu dan mengamati keadaan sekitar, mencari tahu di mana lokasi Macaroni berada dan kemudian akan membunuh pria itu. Kedua umpan ini lagipula tak ada harganya. Kalaupun salah satu dari mereka mati dibunuh Macaroni, itu tak berdampak apapun bagi tim mereka.

*****

"Bnghh!" Ayaka akhirnya sampai di bawah. Debu abu arang sisa kayu yang dibakar mengenai pantatnya, dan ia pun segera mengambil roknya yang terjatuh. Ia mengikat rok kotor itu sekali lagi karena memang hanya itu yang ia punya saat ini. Sambil mengikatnya di pinggang, ia melihat sekeliling. Belum ada yang menyadari kehadirannya dan itu membuatnya segera keluar dari perapian mencari tempat untuk bersembunyi sejenak.

Satu orang anggota tim hitam itu, si pemanah wanita terlihat berdiri di dekat jendela. Ia juga tadi yang hampir menangkap Ayaka saat memanjat tangga. Sepertinya, setelah tidak berhasil menemukan apa-apa, rasa curiganya masih ada sehingga ia terlihat mengawasi keadaan sekitar dengan seksama. Ayaka harus berhati-hati, mengintip. Sekarang, Ayaka pergi ke sudut, di mana di situ adalah letaknya kamar mandi yang tak terpakai. Di situ gelap, cahaya obor yang ada di ruang tengah tak sampai ke sana sehingga Ayaka yang ada di dalam dan melihat keadaan tak ketahuan.

HIDDENVIEWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang