2 - 6

2.5K 108 0
                                    

"Lima... puluh! Gyahh!" Ayaka akhirnya berhasil melewati rekor push upnya. Namun ia tak berhenti sampai di situ. Setelahnya, Ayaka langsung pull up dan juga melewati rekor sebelumnya. Lalu kemudian, dengan penuh semangat ia berlari di treadmill selama dua jam non stop, seperti pelari marathon.

"Aaaaahhhhh!" Bruk... Lelah. Tubuhnya basah berkeringat, membanjiri kasur tempatnya berbaring menarik nafas.

"Bagus," Macaroni yang melihat pencapaian Ayaka mengacak pinggang bangga. Ia tersenyum dan mengangguk-angguk, "Sekarang untuk yang terakhir, coba kau lawan aku." Ayaka menarik nafas beberapa menit dan kemudian bangkit lagi, bersiap menghadapi Macaroni di halaman belakang.

Keduanya sama-sama memasang kuda-kuda. "Aku tidak akan menahan diri. Anggap aku anggota tim hitam yang tidak akan ragu menyerangmu!" Ayaka mengangguk mengerti dan Macaroni langsung memulai serangannya.

Pria brewokan itu menerjang Ayaka, tapi Ayaka berhasil menangkisnya dengan cemerlang. Serangan pukulan Macaroni jelas tenaganya masih jauh lebih kuat dibanding Ayaka, tapi Ayaka menemukan cara sendiri untuk menghindar dan justru memanfaatkan tenaga Macaroni untuk berbalik melawan pria itu.

Untuk pertama kalinya, Macaroni hampir terjatuh dibuat Ayaka. "Heh!" Macaroni terkekeh karena Ayaka sekarang mampu melakukannya. Tapi, seperti ucapannya, ia tidak akan menahan diri. Macaroni kembali melesatkan serangan demi serangan yang berhasil dihindari Ayaka, tapi akhirnya, "Perhatikan sekitarmu!"

Ptang! "Aw!" Kepala Ayaka yang asyik mundur menghindari Macaroni terbentur tiang pull up. Tak ada waktu jeda, Macaroni segera pergi ke belakang Ayaka lalu menjepit leher perempuan berdarah campuran itu di lengannya. "Nnnghhh! Mnnngggh!" Ayaka sontak berusaha berontak.

"Jangan lupa tetap fokus perhatikan sekitarmu!" Macaroni mengencangkan jepitannya sampai hampir mengangkat badan Ayaka dari tanah, "Sekarang, apa kau bisa melepaskan diri dari cekikanku ini!? Hmm?" Macaroni tidak main-main dan mengeluarkan tenaga penuhnya. Ia sudah berniat untuk membuat Ayaka pingsan jika perlu, agar Ayaka tahu apa rasanya kalau ia gagal dalam melepaskan diri.

Tapi, "Mmmghhh!" Ayaka mengerahkan kekuatannya dan memanfaatkan momentum pinggulnya yang mendorong tubuh Macaroni termundur. "AAAAAAA!" Lalu, dengan teriakan menggebu-gebu, Ayaka membanting Macaroni jatuh ke tanah. Segera setelah itu, Ayaka langsung menduduki Macaroni dan dengan kepalan tinju yang mengancam siap memukul wajah pria itu. Hah! Hah! Hah! Nafas Ayaka terengah-engah sampai matanya melotot. Hampir saja dirinya pingsan tertelan kegelapan.

"Hahaha! Bagus!" Macaroni tertawa lebar, "Kau sudah kuat sekarang!"

Hah... Hah... Ayaka yang panas lantas menunduk. Dorongan adrenalin serta rasa puas yang meledak membuat tubuhnya tak sadar dan sekarang bergerak sendiri mencium Macaroni di bawahnya. Macaroni pun menyambut itu, dan memeluk Ayaka erat serta mencengkram kuat pantat Ayaka.

"Bwah!" Tapi, Ayaka yang sadar telah terbawa suasana langsung menarik diri. Wajahnya memerah kelabakan malu, dan sekarang bingung tolah-toleh ke sana ke mari salah tingkah.

"Kenapa berhenti? Sudah tiga bulan kita tinggal serumah tapi tak pernah bercinta. Besok ronde berikutnya di mulai, kau tidak mau bersenang-senang terlebih dahulu sebelum nanti berhadapan dengan situasi maut?" Macaroni perlahan menarik Ayaka yang masih mendudukinya. Bibir Ayaka sempat bergerak seperti mie keriting, tapi kemudian ia kembali jatuh mencium bibir Macaroni.

Tak perlu waktu lama, kedua insan yang lama tidak mendapat belaian itu langsung menggebu-gebu di halaman belakang rumah. Srak! Saking menggebu-gebunya, Macaroni sampai menarik sport bra Ayaka hingga pengaitnya putus. "Mmmmhhhh!" Ayaka yang menduduki Macaroni mulai menggoyang pinggul. Rasanya, setelah berhasil membanting Macaroni, untuk pertama kalinya Ayaka jadi yang mendominasi percintaan ini. Legging yang dipakai Ayaka ditarik lepas Macaroni yang kemudian melemparnya entah ke mana. Ayaka yang sudah tak berpakaian juga tak mau kalah, ia mempelorotkan celana pendek Macaroni dan membalas tindakan pria itu, melemparnya entah ke mana.

HIDDENVIEWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang